Kamis, Agustus 27, 2009

Teknik Simulasi

Simulasi berasal dari kata bahasa asing, simulate yang berarti meniru. Jadi, dengan kata lain teknik simulasi adalah teknik yang menggunakan bantuan model yang sengaja dirancang untuk menyelesaikan suatu permasalahan dari permasalahan sistem nyata. Jadi model yang sudah dirancang tersebut (simulator) dapat diolah menjadi jawaban atas permasalahan sistem nyata dengan memperkirakan semua kemungkinan dampak dari suatu keputusan yang akan diambil.

Simulasi (Nur Iriawan, 2001) juga dapat berarti suatu teknik numerik untuk melakukan percobaan-percobaan pada suatu komputer digital, yang melibatkan bentuk-bentuk fungsi matematika dan logika tertentu untuk menjelaskan tingkah laku dan struktur suatu sistem nyata yang kompeks. Simulasi dapat digunakan untuk merancang, menganalisa, dan menilai suatu sistem.

Simulator (model) yang dirancang tersebut adalah percobaan berdasarkan gambaran dari sistem nyata. Simulator dapat berupa fisik (alat nyata) maupun hanya berupa formula matematika (seperti aljabar, kalkulus, ataupun teori probabilitas) saja. Simulator yang berupa formula matematika diselesaikan secara analitis bila sederhana ataupun dengan menggunakan bantuan software komputer jika formula tersebut sangat kompleks.

Proses simulasi sendiri tidak lepas dari penyusunan tiruan sistem nyata dengan menggunakan penggabungan beberapa bidang ilmu, yaitu metode analisis sistem, metode statistik, dan pemrograman komputer dengan menggunakan interaksi antar bilangan random yang menuruti distribusi dan pola data tertentu. Namun, tidak menutup kemungkinan pula bahwa permasalahan yang akan diselesaikan dengan menggunakan bantuan simulasi ini akan dapat pula diselesaikan dengan menggunakan metode yang lain. Oleh karena itu, pembandingan hasil olahan metode akan dapat membantu dalam mengetahui tingkat guna dan manfaat dari metode simulasi tersebut.

Proses dengan menggunakan metode simulasi mampu melakukan eksperimentasi sistem yang belum pernah terbentuk serta mampu menganalisa (dihentikan dan dijalankan kembali) sistem yang telah ada tanpa merubah kondisi operasi sistem yang bersangkutan selama percobaan. Selain itu, pengontrolan dalam berbagai kondisi dapat mungkin diterapakan secara nyata. Dengan proses simulasi pula, kita dapat mempelajari sistem pada waktu yang cukup lama ke depan dengan perkiraan sistem yang lebih nyata.

Simulasi dapat di klasifikasikan menjadi dua macam, yaitu :
1. Simulasi Diskrit.
Simulasi diskrit adalah sistem yang variabel keadaannya berubah secara instan pada titik-titik waktu tertentu atau perubahan variabel keadaannya dari suatu saat ke saat lain tidak kontinu.
2. Simulasi Kontinyu.
Simulasi kontinyu adalah sistem yang variabel keadaannya berubah dari waktu ke waktu yang lain secara kontinyu dan tidak berbatas sesuai dengan jalannya sistem yang sedang diamati.

Proses simulasi banyak diterapkan pada berbagai sistem. Di bawah ini adalah contoh penerapan simulasi :
• Untuk memperkirakan keuntungan penjualan dalam suatu bisnis.
• Untuk aplikasi sistem antrian pengisian BBM di SPBU.
• Untuk aplikasi simulasi lampu lalu lintas.
• Untuk aplikasi simulasi sistem pelayanan kasir di suatu pusat perbelanjaan.

Proses simulasi dilakukan dalam beberapa tahap pokok, yaitu :
1. Mencari permasalahan pada sistem nyata yang akan diselesaikan dengan menggunakan metode simulasi.
2. Merancang skenario untuk simulator (model) yang akan digunakan berdasarkan informasi dari sistem nyata.
3. Melakukan pengujian simulator dengan membandingkan hasil yang didapat dari simulator dengan hasil yang didapatkan dari sistem nyata.
4. Merancang rencana percobaan-percobaan yang akan dilakukan.
5. Menjalankan simulator.
6. Menganalisis data hasil yang telah didapatkan.

Di bawah ini adalah link download database yang terkait mengenai teknik simulasi. Klik untuk rar version atau pdf version.


Untuk mendownload file yang sudah diposting ini (versi doc) download pada BLOG's CONTENT (klik sesuai judul posting yang ingin di download).

;;

Template by:
Free Blog Templates