tag:blogger.com,1999:blog-37535757716224610052024-02-07T13:24:12.259+07:00benaz_poenya bloGthe ordinary blog for the extraordinary onebenaz_poenyahttp://www.blogger.com/profile/06097174730738124857noreply@blogger.comBlogger10125tag:blogger.com,1999:blog-3753575771622461005.post-5107530500258629372009-12-25T09:29:00.004+07:002009-12-25T10:39:00.949+07:00PARANORMAL ACTIVITY NYATA ATAU HANYA FILM????Pernah lihat di salah satu stasiun TV tentang premiere film ini..hmm..sebagai penggemar film horor, pastinya mupeng banget buat liat film ini. Dikemas dengan cara yang unik seperti film dokumenter, pastinya berharap disuguhkan sesuatu yang berbeda dari film-film horor pada umumnya.<br /><br />Iseng2 nyari download ala mahasiswa atau yang biasa dikenal dengan kalimat <span style="font-style: italic;">free download</span> di Google..hehehe...usaha ga sia2...situs milik salah satu hacker asal indonesia udah nyiapin itu semua plus teks Indonesia nya(tapi ga cuman film ini ajah yang tersedia, dari film Indonesia hingga film Barat, Korea semua tersedia..film Avatar, American Pie 7, Upin Ipin The Movie semua ada..MANTAB JAYA!!!)..pucuk dicinta ulam tiba..ga mungkin dunk kesempatan dilewatin gitu ajah...hehehe<br /><br />udah siap mau download...waduh..baru keinget kalo speedy yang memfasilitasi hanya terbatas untuk paket personal 1GB..ckckckck..dasar nasib mahasiswa..<br /><br />Ga putus asa..nyari koneksi penggemar film di kampus..alhamdulillah ketemu juga yang mau ngasih gratisan..yah meskipun dapetnyah teks yang bahasa inggris, gpp deh asal bisa nonton ni film..sekalian ngasah kemampuan bahasa inggris...<br /><br />Liat awal film diputer...muncul tulisan seakan2 film ini adalah dokumen asli yang diambil dari file kepolisian...apalagi liat akhir film nya dimana ada tulisan :<br /><br />" Dedicated to Micah and Katie"<br /><br />hmmm..otak jadi berpikir "ni film asli gak sih???"<br />nanya temen lha kuq jawabannya beda-beda..tapi kebanyakan yang bilang ni film <span style="font-weight: bold;">aseli</span>..<br /><br />klo diinget-inget lagi, merujuk premiere film ini yang ada di TV, ni khan bikinan alias cuman film..tapi klo cuman ngandalin memori otak sepertinya ga yahuddd...<br /><br />hmmm..solusi konkret..kita Googling lagee...<br /><br />ketemu deh di situs <a href="http://www.tempointeraktif.com/hg/film/2009/10/26/brk,20091026-204455,id.html">Tempo Interaktif</a>. Ini kutipan yang merujuk :<br /><br />""Paranormal Activity" sendiri secara kualitas teknis pembuatan dianggap dibawah standar Hollywood. Para kritikus menganggap akting para pemain dalam film horor yang sebenarnya diproduksi dua tahun lalu itu pas-pasan."<br /><br />Nah, lo...ni berarti cuman <span style="font-weight: bold;">film</span> ya tho???<br /><br />masi ga percaya?? we're Googling again..<br /><br />ni situs selanjutnya <a href="http://indonesia.youthsays.com/questions/54673">YouthSay</a>. Kutipan yang merujuk :<br /><br />"Banyak penonton yang mengakui bahwa film ini sangat menakutkan, beberapa diantara penonton bahkan terintimidasi saat pulang kerumah dan ingin tidur. Film ini menghantui mereka.<br />Pertanyaan yang timbul adalah , apa film ini termasuk dokumenter?<br />Jawabannya adalah TIDAK.<br /><br />Film ini memang mengambil gambar mirip dengan film dokumenter. Tapi semua ada script yang diikuti pemerannya. Yang serunya lagi, Micah dan Katie mengakui, kalau mereka tidak bisa membedakan mana yang akting, mana yang beneran 'Paranormal Activity'."<br /><br />hmm..dua bukti udah cukup khan??? klo masi ga ngeh..coba diliat waktu Katie balik ke kamar dengan baju penuh darah...pantengin deh darahnya...sejak malem hingga page, darah yang ada di baju Katie tetep aja warnanyah merah..hmmm..klo dipikr pake otak, darah kering khan berubah jadi coklat..ga percaya? coba sendiri deh di rumah...hehehe<br /><br />klo tetep yakin tu film asli, liat deh di situs <span style="font-weight: bold;">Paranormal Activity</span> nya. Biar lebih yakin....<br /><br />Klo yang pada belum liat, ga rugi de buat liat ni film. Apalagi kalo malem2 liatnyah..hihihi..meskipun filmnya agak lama dan bertele-tele..tapi efek yang diberikan cukup bagus..beda ama film horor Indonesia (yang menurutku kebanyakan nyuguhin adegan-adegan vulgar..uppss..tapi masih seneng juga sih liat film horor Indonesia punya..hehehe)<br /><br />ni sedikit sinopsis nyah :<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifL20FEg80TrysGOBELJGUHUWM-uQR6-2NXFF0B74apTZJF2VemoLHO7biDJhUekEX2VMh0VGvnilsX0dz_59zuumNaX5bDv53QlXuE2_kx4kD6Mi0e5nIetIQM3Kb0rwrGAAhL_4CmIVB/s1600-h/paranormal+activity.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 274px; height: 169px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifL20FEg80TrysGOBELJGUHUWM-uQR6-2NXFF0B74apTZJF2VemoLHO7biDJhUekEX2VMh0VGvnilsX0dz_59zuumNaX5bDv53QlXuE2_kx4kD6Mi0e5nIetIQM3Kb0rwrGAAhL_4CmIVB/s320/paranormal+activity.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5419012035525848930" border="0" /></a><br />Filmnya bercerita tentang sepasang kekasih yang tinggal di sebuah rumah berhantu. Hantu itu melakukan aktivitas pada malam hari. Jadi, mereka memutuskan memasang kamera di dalam rumah. Sebagian adegan film dari gambar kamera yang dipasang itu dengan disertai suara nafas yang membuat suasana semakin seram.<br /><br />Begitu berhari-hari. Setiap malam direkam, setiap siang dibahas apa yang mesti dilakukan. Sampai, akhirnya, hantu itu juga beraksi di siang hari.<br /><br />Ketakutan makin bertambah karena adegan itu dibuat dalam sebuah rumah yang biasa-biasa saja, seperti rumah kebanyakan orang Amerika Serikat, bukan rumah seperti dalam film-film Hollywood.<br /><br />Nah, buat temen-temen yang masih ngotot ni film aseli sekarang saatnyah mengubah pendirian..hehehe...benaz_poenyahttp://www.blogger.com/profile/06097174730738124857noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3753575771622461005.post-37575231740988248082009-10-24T06:43:00.006+07:002009-10-24T07:29:44.058+07:00Simulasi Antrian Pelayan Tunggal<span style="color: rgb(0, 51, 0);">Sumber : Catatan Kuliah </span><span style="font-weight: bold; color: rgb(0, 51, 0);">Teknik Simulasi</span><span style="color: rgb(0, 51, 0);"> (Kamis, 15 Oktober 2009).</span><br /><br />Materi mengenai antrian sebelumnya telah dipelajari pada mata kuliah <span style="font-style: italic;">Riset Operasi</span>. Namun, pada mata kuliah <span style="font-style: italic;">Riset Operasi</span> tersebut antrian terbatas hanya untuk antrian yang <span style="font-weight: bold;">berdistribusi eksponensial</span>. Padahal dalam kehidupan nyata, antrian yang terjadi tidak selalu berdistribusi eksponensial. Pada saat terjadi antrian yang <span style="font-weight: bold;">tidak berdistribusi eksponensial</span> itulah dibutuhkan <span style="font-style: italic;">Teknik Simulasi</span>. Akan tetapi, jika sudah terpenuhi, maka tidak perlu <span style="font-style: italic;">Teknik Simulasi</span> (bisa menggunakan rumus manual saja).<br /><br />Pembahasan mengenai sistem antrian dengan pelayan tunggal (single server) ini dapat dijelaskan melalui contoh kasus sederhana seperti di bawah ini :<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgI7vCPI0vAnf3UqqW2Pi66z82s6YhJUWsN1D3LjfkI7ayp9XE7XYDmGPAn3VizWZFg5qaKi_0lj-cWA2itx-eue-lSPXQHxjetbHPp0aL_tDW41J2O4K60b9hFAEwLEdYkMkOpah2lf3QZ/s1600-h/8.1.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 198px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgI7vCPI0vAnf3UqqW2Pi66z82s6YhJUWsN1D3LjfkI7ayp9XE7XYDmGPAn3VizWZFg5qaKi_0lj-cWA2itx-eue-lSPXQHxjetbHPp0aL_tDW41J2O4K60b9hFAEwLEdYkMkOpah2lf3QZ/s320/8.1.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5395951558934385682" border="0" /></a><br /><br />Kejadian paling awal sebelum terjadi kasus antrian adalah loket buka<span style="color: rgb(153, 0, 0);">(1)</span> untuk menerima pelanggan (customer). Waktu yang tercatat untuk kejadian ini adalah 0.<br /><br />Kejadian yang mungkin setelah loket buka adalah <span style="font-weight: bold;">pelanggan pertama (ke-1) datang</span><span style="color: rgb(153, 0, 0);">(2)</span>. Waktu antara kedatangan pelanggan 1 dengan waktu loket buka harus diketahui. Waktu inilah yang disebut dengan <span style="font-weight: bold;">waktu antar kedatangan</span>. Dalam teori <span style="font-style: italic;">Riset Operasi</span>, waktu antar kedatangan dianggap berdistribusi eksponensial. Karena pada <span style="font-style: italic;">Teknik Simulasi</span> tidak ada anggapan seperti itu maka dapat dimisalkan dalam kasus sederhana ini waktu antar kedatangan berdistribusi <span style="font-style: italic;">Uniform</span> secara kontinyu.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJf2LICGYGFwWr_23KxshFO9Drk0neGR6aDFpVc8Mpl6938Eo1v50vQ0rpywhsUF3ZE_RVNKCDLUCyXxlGbDojCoA27uIcukaMPJ6kdadzAJqMgOihc8KLWzHa6lV3GAoBSDvC8S9x0toV/s1600-h/8.2.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 152px; height: 50px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJf2LICGYGFwWr_23KxshFO9Drk0neGR6aDFpVc8Mpl6938Eo1v50vQ0rpywhsUF3ZE_RVNKCDLUCyXxlGbDojCoA27uIcukaMPJ6kdadzAJqMgOihc8KLWzHa6lV3GAoBSDvC8S9x0toV/s320/8.2.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5395952675638652866" border="0" /></a><br /><br />[ <span style="color: rgb(0, 0, 153);">Untuk mengetahui waktu antar kedatangan berdistribusi apa, bisa dilakukan dengan menggunakan koefisien variasi. Jika mendekati nilai 1 maka distribusi mendekati distribusi ekspoenensial</span> ]<br /><br />Karena waktu antar kedatangan berdistribusi <span style="font-style: italic;">Uniform</span> (0,5) maka, dimisalkan pelanggan 1 datang pada t=2 maka waktu antar kedatangan (t.a) adalah 2.<br /><br />Kejadian yang mungkin setelah pelanggan 1 datang adalah :<br />1. Pelanggan 2 datang, atau<br />2. Pelanggan 1 selesai dilayani.<br />Untuk mengetahui kejadian yang manakah yang akan terjadi bisa dilakukan dengan melakukan <span style="font-weight: bold;">pengamatan secara langsung</span> dan melakukan <span style="font-weight: bold;">uji distribusi</span>. Misal, setelah dilakukan pengamatan ternyata waktu pelayanan berditribusi <span style="font-style: italic;">Uniform</span> secara kontinyu.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfFMXn4lzUuOLpg4Zszb8QA24tKaEYwU54CAV3NRlrE-l3LAPqIJH1FJKcfs8pFfgUn9P4DER_BUAcvPs7kdzDqqg0962x5JqlYE6DaDxu0REv2BfjOXsqQ0JibHbKAnJPjssCG8ALypLJ/s1600-h/8.3.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 150px; height: 48px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfFMXn4lzUuOLpg4Zszb8QA24tKaEYwU54CAV3NRlrE-l3LAPqIJH1FJKcfs8pFfgUn9P4DER_BUAcvPs7kdzDqqg0962x5JqlYE6DaDxu0REv2BfjOXsqQ0JibHbKAnJPjssCG8ALypLJ/s320/8.3.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5395953661076110050" border="0" /></a><br /><br />Berdasarkan distribusi waktu antar kedatangan (<span style="font-style: italic;">time arrival</span>) dan distribusi waktu pelayanan (<span style="font-style: italic;">time service</span>) yang telah diketahui tersebut maka melalui perhitungan dapat diketahui kejadian yang mungkin setelah pelanggan 1 datang adalah pelanggan 1 selesai dilayani<span style="color: rgb(153, 0, 0);">(3)</span>.<br /><br />Begitu pula dengan kejadian yang mungkin setelah pelanggan 1 selesai dilayani, berdasarkan distribusi waktu antar kedatangan dengan distribusi waktu pelayanan maka kejadian selanjutnya adalah pelanggan 2 datang pada menit ke-5<span style="color: rgb(153, 0, 0);">(4)</span>.<br /><br />Setelah pelanggan 2 datang, maka kejadian yang mungkin adalah pelanggan 3 datang atau pelanggan 2 selesai dilayani dan akan begitu seterusnya. Oleh karena itu, berdasarkan contoh kasus antrian pelayan tunggal sederhana ini dibutuhkan <span style="font-style:italic;">Teknik Simulasi</span> untuk mengetahui antrian yang terjadi. Simulasi ini akan berakhir hingga loket tutup atau karcis yang tersedia sudah terjual semua.<br /><br />Jika dalam bahasa pascal maka simulasi akan berhenti :<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj63BoG7aD8lSTIl-wkv0ETkBdtzN-urPg-2D9nme7n0WKugYj4cE72nA4l8jUws7fc9YIdGXVpvfrBGuqdxZBWZb_WdZAqjcwKeKfBeTEjui8pthXw0PAxn2h5WTdi0FmojVRpRN-SlLiH/s1600-h/8.4.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 281px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj63BoG7aD8lSTIl-wkv0ETkBdtzN-urPg-2D9nme7n0WKugYj4cE72nA4l8jUws7fc9YIdGXVpvfrBGuqdxZBWZb_WdZAqjcwKeKfBeTEjui8pthXw0PAxn2h5WTdi0FmojVRpRN-SlLiH/s320/8.4.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5395955026595347074" /></a><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3G6WfYBnDcisbHWXkjBApnki15dlHZp3VapEszRAKJhqeMUnodQwk0WLu4w5rZo8yI1wbLo73PvzSANaG91xE9AQLKObb_0uSOe2RbfVF2dmEGUJnymWhilNferHLKPZpqii1wqZ-sLmj/s1600-h/SHBWCMDW.gif"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 67px; height: 50px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3G6WfYBnDcisbHWXkjBApnki15dlHZp3VapEszRAKJhqeMUnodQwk0WLu4w5rZo8yI1wbLo73PvzSANaG91xE9AQLKObb_0uSOe2RbfVF2dmEGUJnymWhilNferHLKPZpqii1wqZ-sLmj/s320/SHBWCMDW.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5380489305711009794" border="0" /></a> Untuk mendownload file yang sudah diposting ini (versi doc) download pada <span style="font-weight: bold;">BLOG's CONTENT</span> (klik sesuai judul posting yang ingin di download).benaz_poenyahttp://www.blogger.com/profile/06097174730738124857noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3753575771622461005.post-82630066584037507922009-09-27T06:45:00.011+07:002009-10-24T07:27:32.785+07:00Contoh Membangkitkan Data dari Beberapa Distribusi dengan Bahasa Pemrograman PASCAL<span style="color: rgb(0, 102, 0);">Sumber : Tugas Kuliah </span><span style="font-weight: bold; color: rgb(0, 102, 0);">Teknik Simulasi</span><br /><br />Pada materi teknik simulasi dalam <span style="font-style: italic;">posting</span> sebelumnya telah dijelaskan bahwa cara membangkitkan data untuk menerapkan percobaan simulasi dapat dilakukan dengan menggunakan 2 program, yaitu program Minitab dan bahasa pemrograman Pascal. Dalam <span style="font-style: italic;">posting</span> sebelumnya, untuk mendapatkan bangkitan data telah dilakukan dengan menggunakan program Minitab. Maka, pada <span style="font-style: italic;">posting</span> kali ini akan dibahas mengenai contoh membangkitkan data dengan menggunakan bahasa pemrograman Pascal. Bangkitan data yang akan dibahas adalah data yang dibangkitkan dari beberapa distribusi.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Distribusi Uniform</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMISmqQ1Jacrf_L9-4bR1QjRXNgiG7GIc8ns-rIEbZZm5e1MAnowLU4bMTYRDsmfgt7WBVSaEpP-EF7by9UK02ZVR5PYE9kE4bcLMCfzYnx7xe_FC2EdtOXEEQJGyj8v_ixnPfn1WgBjSx/s1600-h/7.1.1.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 330px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMISmqQ1Jacrf_L9-4bR1QjRXNgiG7GIc8ns-rIEbZZm5e1MAnowLU4bMTYRDsmfgt7WBVSaEpP-EF7by9UK02ZVR5PYE9kE4bcLMCfzYnx7xe_FC2EdtOXEEQJGyj8v_ixnPfn1WgBjSx/s400/7.1.1.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5385929938151989602" border="0" /></a><br /><br />Contoh hasil akhir setelah program dijalankan (<span style="font-style: italic;">run</span>) :<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL6unLA6tpPejioUtR0DMKcHrUcWvmooTcuROH9Q-7Twug5wTFCDpc7yi8jhjJ_CHwzNL-gFbzuVkJLJYmf1Ao2VOWfPWJkkHYxTi0H4rk3XB-9x9m3Y5mNhIWYHMjzFrvjuHCKTpdKfDz/s1600-h/7.1.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 216px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL6unLA6tpPejioUtR0DMKcHrUcWvmooTcuROH9Q-7Twug5wTFCDpc7yi8jhjJ_CHwzNL-gFbzuVkJLJYmf1Ao2VOWfPWJkkHYxTi0H4rk3XB-9x9m3Y5mNhIWYHMjzFrvjuHCKTpdKfDz/s400/7.1.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5385931757881903730" border="0" /></a><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Distribusi Eksponensial</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7_fs61WJeStGqT1Cuj18yvtwry-tqCn8AiHh1lPUPXZwdN0W009nknRi-74OpADQUQWSpR_6AFxVZhJVGAU020tt-mrKjl1U8JgSUAk4xu64S8xg7U8NwoiAfFotpcnavH109z4llJxm-/s1600-h/7.2.1.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 376px; height: 321px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7_fs61WJeStGqT1Cuj18yvtwry-tqCn8AiHh1lPUPXZwdN0W009nknRi-74OpADQUQWSpR_6AFxVZhJVGAU020tt-mrKjl1U8JgSUAk4xu64S8xg7U8NwoiAfFotpcnavH109z4llJxm-/s400/7.2.1.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5385932371498549570" border="0" /></a><br /><br />Contoh hasil akhir setelah program dijalankan (<span style="font-style: italic;">run</span>) :<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUibNpZp7Ca6M3YSXj-5KrWyOD9RaDUHMxfR-UtPSg2rPCoucosQ-4wXJNor4Km9yfAnsDA68_rfbOWqaPki90Rm8uakttr68mlsLU6fFDPgKurw7lAe6KId6yAxcwW-xyPjy60CGcW0ou/s1600-h/7.2.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 167px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUibNpZp7Ca6M3YSXj-5KrWyOD9RaDUHMxfR-UtPSg2rPCoucosQ-4wXJNor4Km9yfAnsDA68_rfbOWqaPki90Rm8uakttr68mlsLU6fFDPgKurw7lAe6KId6yAxcwW-xyPjy60CGcW0ou/s400/7.2.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5385934047402189618" border="0" /></a><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Distribusi Bernoulli</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTQZmfQohxoCV0gr45xW7ZSj2qrO3QEBG2O6Gr-TRcXHf6kLRuKC9u1UtMd3p7kaQydv2RyITs2RKKeB8XoyWP6jt-lwUcHBt-ULNevpOR7QX5SiRVbApcdIzf1kpZHyB8fOSIofE7mwzE/s1600-h/7.3.1.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 248px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTQZmfQohxoCV0gr45xW7ZSj2qrO3QEBG2O6Gr-TRcXHf6kLRuKC9u1UtMd3p7kaQydv2RyITs2RKKeB8XoyWP6jt-lwUcHBt-ULNevpOR7QX5SiRVbApcdIzf1kpZHyB8fOSIofE7mwzE/s400/7.3.1.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5385935435072511426" border="0" /></a><br /><br />Contoh hasil akhir setelah program dijalankan (<span style="font-style: italic;">run</span>) :<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpVeh1wj6fSBXlsN2gFW6P1kHuhW704Yg8h43jyZv8bz-NBgFU_XRUaNrdzqV0l360vcHVI2ksGPJ6xadEPFIrDzOsBecMQU8mrT9dfOT19N_YwVK3U3eusXAlKStdAgAOecTq-CEQTX3d/s1600-h/7.3.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 160px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpVeh1wj6fSBXlsN2gFW6P1kHuhW704Yg8h43jyZv8bz-NBgFU_XRUaNrdzqV0l360vcHVI2ksGPJ6xadEPFIrDzOsBecMQU8mrT9dfOT19N_YwVK3U3eusXAlKStdAgAOecTq-CEQTX3d/s400/7.3.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5385937190409403154" border="0" /></a><br /><br /><span style="font-weight:bold;">Distribusi Log Normal</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOb3nI5ElOv0Wnvt3D6WNRUdZk4tHV1gqjlRJk_YTptbGRdaMncQkN0LjH45VyS5MrDa51YJ0ZC7XSACdRVbAjErInfcx7vnUoBxmzbUt8d-E5DNJ6958XUavGKG5iqW0vHqCE_V7UdlCo/s1600-h/7.4.bmp"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 337px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOb3nI5ElOv0Wnvt3D6WNRUdZk4tHV1gqjlRJk_YTptbGRdaMncQkN0LjH45VyS5MrDa51YJ0ZC7XSACdRVbAjErInfcx7vnUoBxmzbUt8d-E5DNJ6958XUavGKG5iqW0vHqCE_V7UdlCo/s400/7.4.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5388505566815664098" /></a><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3G6WfYBnDcisbHWXkjBApnki15dlHZp3VapEszRAKJhqeMUnodQwk0WLu4w5rZo8yI1wbLo73PvzSANaG91xE9AQLKObb_0uSOe2RbfVF2dmEGUJnymWhilNferHLKPZpqii1wqZ-sLmj/s1600-h/SHBWCMDW.gif"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 67px; height: 50px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3G6WfYBnDcisbHWXkjBApnki15dlHZp3VapEszRAKJhqeMUnodQwk0WLu4w5rZo8yI1wbLo73PvzSANaG91xE9AQLKObb_0uSOe2RbfVF2dmEGUJnymWhilNferHLKPZpqii1wqZ-sLmj/s320/SHBWCMDW.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5380489305711009794" border="0" /></a> Untuk mendownload file yang sudah diposting ini (versi doc) download pada <span style="font-weight: bold;">BLOG's CONTENT</span> (klik sesuai judul posting yang ingin di download).benaz_poenyahttp://www.blogger.com/profile/06097174730738124857noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3753575771622461005.post-56082858013572101822009-09-27T05:00:00.015+07:002009-09-27T07:34:30.453+07:00Pemeriksaan dan Pengujian pada Keacakan Data beserta Distribusi-nya<span style="color: rgb(0, 102, 0);">Sumber : Catatan Kuliah </span><span style="font-weight: bold; color: rgb(0, 102, 0);">Teknik Simulasi</span><span style="color: rgb(0, 102, 0);"> (Kamis, 17 September 2009).</span><br /><br />Untuk membuat suatu simulasi dari suatu kasus, biasanya diperlukan bangkitan data dari suatu distribusi berdasarkan gambaran distribusi dalam kasus tersebut. Misal, kasus dalam antrian yang cenderung membentuk grafik distribusi eksponensial. Oleh karena itu, untuk dapat mengetahui apakah bangkitan data yang telah didapatkan sudah sesuai distribusi <span style="font-weight: bold;">perlu</span> dilakukan suatu <span style="font-weight: bold;">pengujian</span> dan <span style="font-weight: bold;">pemeriksaan</span> pada data tersebut.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Pemeriksaan</span><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Pemeriksaan</span> dilakukan hanya berdasarkan visual saja. Atau dengan kata lain, dilihat dengan menggunakan bantuan plot (tidak perlu melibatkan statistik uji). Karena hanya dilihat berdasarkan visual maka kesimpulan yang nantinya diperoleh <span style="font-weight: bold;">pasti akan berbeda</span> antara satu orang dengan orang yang lain.<br /><br />Plot yang digunakan (pada program Minitab) dalam pemeriksaan biasanya adalah <span style="font-weight: bold;">Histogram<span style="font-style: italic;"></span></span>, <span style="font-weight: bold;">Stem-and-Leaf<span style="font-style: italic;"></span></span>, ataupun <span style="font-weight: bold;">Scatterplot<span style="font-style: italic;"></span></span>. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk dapat melakukan pemeriksaan dengan menggunakan plot yang lainnya. Misal, dengan menggunakan <span style="font-weight: bold;">PiQi PLOT</span>.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">PiQi PLOT</span> dapat dibuat dengan 2 program, yaitu program Minitab ataupun dalam bahasa pemrograman Pascal.<br /><br />Algoritma dalam pembuatan PiQi Plot adalah sebagai berikut :<br />1. Memulai perintah pemrograman.<br />2. Mengurutkan data bangkitan sehingga menjadi :<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEjdGyCgqFL_AWfNkfJOrKnf6FnHl8lHwgW08fWZaji69zhjckGQAwrpi5T-rMlArgl0Ejyvh7Fk1aB5sW6DD4THPvtAQR5r2QcK-w-0xfT-jrg8gtoie0Qf_tJR2MqX2JZTqs3J-BZu9t/s1600-h/6.1.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 230px; height: 51px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEjdGyCgqFL_AWfNkfJOrKnf6FnHl8lHwgW08fWZaji69zhjckGQAwrpi5T-rMlArgl0Ejyvh7Fk1aB5sW6DD4THPvtAQR5r2QcK-w-0xfT-jrg8gtoie0Qf_tJR2MqX2JZTqs3J-BZu9t/s320/6.1.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5385906075741899746" border="0" /></a><br />3. Menentukan nilai Pi.<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLMlOJY9e9JCT5v8fl4oVz0_dVFmXZWWTjJCVRwAodIPiOS6Rb2OXciBrevbW_QRkHAVP8vjKJdVL9aKqRt6RuEduBqrY7DfjW5HdRgVQo_NG_RrxNz7Rx65zLHfiwM6UX_vC097XD1IWO/s1600-h/6.2.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 222px; height: 57px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLMlOJY9e9JCT5v8fl4oVz0_dVFmXZWWTjJCVRwAodIPiOS6Rb2OXciBrevbW_QRkHAVP8vjKJdVL9aKqRt6RuEduBqrY7DfjW5HdRgVQo_NG_RrxNz7Rx65zLHfiwM6UX_vC097XD1IWO/s320/6.2.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5385908411372581138" border="0" /></a><br />4. Menentukan nilai Qi sedemikian hingga <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHBM0Esf3xNMKNKwoSZ6DBueFZjOzDmKuiuLIUG0ChxKOK2VUXWne0aOyv9heXjEbEOGzKOvVG6NqbDk8XawcTJkZxVzrA2Ss08u8laIwmc_yK0K06vwmeeiUQmvGl4ZvlovhKBz3AUYQc/s1600-h/6.3.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 128px; height: 65px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHBM0Esf3xNMKNKwoSZ6DBueFZjOzDmKuiuLIUG0ChxKOK2VUXWne0aOyv9heXjEbEOGzKOvVG6NqbDk8XawcTJkZxVzrA2Ss08u8laIwmc_yK0K06vwmeeiUQmvGl4ZvlovhKBz3AUYQc/s320/6.3.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5385909252949332994" border="0" /></a><br />5. Membuat scatterplot antara nilai Qi dengan X(1).<br />6. Perintah pemrograman selesai.<br /><br />Jika dibuat dengan menggunakan program Minitab (setelah bangkitan data didapatkan) dapat dilakukan dengan menggunakan perintah seperti di bawah ini :<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiG7BVXTPCzBR3PZF_ltlFtW9Ysak6Rjxd3_22n0Pkwc02RNBG-QpgKld_bk76P792Uxno0ERaqvX_b0Exb0aXDorHDpEYKUALgYbTwpG9koy1Sz-UY-1Y1m_zNFbEp_vnGWPF68E2zgzfv/s1600-h/6.4.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 272px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiG7BVXTPCzBR3PZF_ltlFtW9Ysak6Rjxd3_22n0Pkwc02RNBG-QpgKld_bk76P792Uxno0ERaqvX_b0Exb0aXDorHDpEYKUALgYbTwpG9koy1Sz-UY-1Y1m_zNFbEp_vnGWPF68E2zgzfv/s400/6.4.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5385910168750860866" border="0" /></a><br /><br />[ Keterangan: <span style="color: rgb(0, 0, 102);">Karena nilai Pi merupakan cdf. Sedangkan nilai Pi adalah invers dari nilai Qi. Maka, jika diketahui nilai Pi, nilai Qi dapat dicari melalui invers cdf (</span>invcdf<span style="color: rgb(0, 0, 102);">)</span> ]<br /><br />Maka, dari perintah pemrograman tersebut akan didapatkan grafik :<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipU5r-ZA9PAdIbZm4vqjnhaCl3lfygPw3WfLGt5uuxuCsblsflxXPnVARNDYWiE5roaduiG7rH5NoGuEAjv-67bhltCFkar_oHrajL158NBqNc482MgQEuEkK6A1zCKygO2MQnG8JZzkQJ/s1600-h/6.5.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 106px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipU5r-ZA9PAdIbZm4vqjnhaCl3lfygPw3WfLGt5uuxuCsblsflxXPnVARNDYWiE5roaduiG7rH5NoGuEAjv-67bhltCFkar_oHrajL158NBqNc482MgQEuEkK6A1zCKygO2MQnG8JZzkQJ/s400/6.5.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5385911014112972690" border="0" /></a><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidg8b8dMhZjw32bTjtE9im9ifd6CmDJ1uUul3SlFFQzqwsdLurY8aSr_ogigZq269UHMJnSe6Hh0Enrgrw-t8uex5jcb8WSB_xrenRGe_RLwbP3a-3oUE5Ur2l9_ri6FP6ZDkWtgh6p5Lw/s1600-h/6.6.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 99px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidg8b8dMhZjw32bTjtE9im9ifd6CmDJ1uUul3SlFFQzqwsdLurY8aSr_ogigZq269UHMJnSe6Hh0Enrgrw-t8uex5jcb8WSB_xrenRGe_RLwbP3a-3oUE5Ur2l9_ri6FP6ZDkWtgh6p5Lw/s400/6.6.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5385911508135166706" border="0" /></a><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Pengujian</span><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Pengujian</span> dilakukan dengan melibatkan <span style="font-weight: bold;">statistik uji</span>. Statistik uji yang dimaksud tersebut meliputi H0, H1, dan kesimpulan. Kesimpulan dapat dilihat berdasarkan nilai <span style="font-style: italic;">p-value</span>. Jika nilai <span style="font-style: italic;">p-value</span> <> alfa maka kesimpulan yang didapat adalah gagal tolak H0. Pengujian biasanya dilakukan setelah pemeriksaan. Karena dalam pemeriksaan akan didapatkan kesimpulan yang berbeda satu sama lain maka melalui pengujian, kesimpulan yang didapatkan akan <span style="font-weight: bold;">sama</span>.<br /><br />Cara melakukan pengujian dapat dilakukan dengan berbagai cara. Namun, yang biasanya digunakan adalah <span style="font-weight: bold;">Run Test<span style="font-style: italic;"></span></span> dan <span style="font-weight: bold;">Kolmogorov-Smirnov Test<span style="font-style: italic;"></span></span>. Kedua pengujian ini juga dapat dibuat dengan menggunakan 2 program, yaitu program Minitab ataupun dalam bahasa pemrograman Pascal.<br /><br />Untuk melakukan <span style="font-weight: bold;">Run Test<span style="font-style: italic;"></span></span> pada program Minitab, perintah yang dituliskan adalah :<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZiJhfj5vLNUYMIHv8vpXJp0Nh9K2QSIeGqVXRnW3NflsvrL7ngHPlfcv4JXm3-x3KgAlTlYlzHCFUeCg-XNxZGdPawt1YJFMrkjMjqWV1YDCIKhD512NZw2NbwBTwsyqPopj1HEg1oY6T/s1600-h/6.7.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 164px; height: 44px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZiJhfj5vLNUYMIHv8vpXJp0Nh9K2QSIeGqVXRnW3NflsvrL7ngHPlfcv4JXm3-x3KgAlTlYlzHCFUeCg-XNxZGdPawt1YJFMrkjMjqWV1YDCIKhD512NZw2NbwBTwsyqPopj1HEg1oY6T/s320/6.7.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5385912571479823778" border="0" /></a><br /><br />[ Keterangan: <span style="color: rgb(0, 0, 102);">Kolom C1 merupakan kolom data bangkitan yang telah didapatkan</span> ]<br /><br />Dan untuk melakukan <span style="font-weight: bold;">Kolmogorov-Smirnov Test<span style="font-style: italic;"></span></span> pada program Minitab dapat dituliskan dengan menggunakan perintah seperti di bawah ini :<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7g5mmV0i-fyOymU7x9F-ZQLePn51wtTvd8klvfx7z6L_fWNP73-gRD8Rn8sls4BlhxIaLmENRkBuvZB7ZdsW4dydwroYklE3FPYZfXaolmwg2ddY2NzQsFeuTO2Y5NulvvqzPuibiEIBF/s1600-h/6.8.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 301px; height: 137px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7g5mmV0i-fyOymU7x9F-ZQLePn51wtTvd8klvfx7z6L_fWNP73-gRD8Rn8sls4BlhxIaLmENRkBuvZB7ZdsW4dydwroYklE3FPYZfXaolmwg2ddY2NzQsFeuTO2Y5NulvvqzPuibiEIBF/s320/6.8.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5385913312248770482" border="0" /></a><br /><br />[ Keterangan: <span style="color: rgb(0, 0, 102);">Nilai Pi merupakan distribusi yang bersifat </span><span style="font-weight: bold; color: rgb(0, 0, 102);">empiris</span><span style="color: rgb(0, 0, 102);"> karena dihitung berdasarkan data, sedangkan nilai Qi merupakan distribusi yang bersifat </span><span style="font-weight: bold; color: rgb(0, 0, 102);">teoritis</span><span style="color: rgb(0, 0, 102);"> karena dihitung berdasarkan H0. Hasil yang nantinya didapatkan dari </span><span style="font-style: italic; color: rgb(0, 0, 102);">Kolmogorov-Smirnov Test</span><span style="color: rgb(0, 0, 102);"> ini akan cenderung berdistribusi </span><span style="font-weight: bold; color: rgb(0, 0, 102);">Uniform</span><span style="color: rgb(0, 0, 102);"> karena beda jarak antara distribusi yang bersifat empiris dan teoritis dekat</span> ]<br /><br />Selain, menggunakan kedua pengujian tersebut dapat juga menggunakan pengujian yang lain seperti <span style="font-weight: bold;">Uji Keselarasan (<span style="font-style: italic;">Chi-Square</span>)</span>.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Teori :</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9FMlU78eQGahLxRXn0oYb7N0VoR5ww3vXxfbFtYlPCjUCotvpDvQ5Iu9Q3kkF-FiTPywxIlINETrokJ9flYbyhgdhTEFwlBNYItV0jS1Dgty90u_0h-GFcAxWf5G-c9Wn2hUysA6AFkLR/s1600-h/6.9.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 239px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9FMlU78eQGahLxRXn0oYb7N0VoR5ww3vXxfbFtYlPCjUCotvpDvQ5Iu9Q3kkF-FiTPywxIlINETrokJ9flYbyhgdhTEFwlBNYItV0jS1Dgty90u_0h-GFcAxWf5G-c9Wn2hUysA6AFkLR/s400/6.9.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5385914494980685810" border="0" /></a><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3G6WfYBnDcisbHWXkjBApnki15dlHZp3VapEszRAKJhqeMUnodQwk0WLu4w5rZo8yI1wbLo73PvzSANaG91xE9AQLKObb_0uSOe2RbfVF2dmEGUJnymWhilNferHLKPZpqii1wqZ-sLmj/s1600-h/SHBWCMDW.gif"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 67px; height: 50px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3G6WfYBnDcisbHWXkjBApnki15dlHZp3VapEszRAKJhqeMUnodQwk0WLu4w5rZo8yI1wbLo73PvzSANaG91xE9AQLKObb_0uSOe2RbfVF2dmEGUJnymWhilNferHLKPZpqii1wqZ-sLmj/s320/SHBWCMDW.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5380489305711009794" border="0" /></a> Untuk mendownload file yang sudah diposting ini (versi doc) download pada <span style="font-weight: bold;">BLOG's CONTENT</span> (klik sesuai judul posting yang ingin di download).benaz_poenyahttp://www.blogger.com/profile/06097174730738124857noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3753575771622461005.post-25260751170545178622009-09-13T06:29:00.012+07:002009-09-13T08:19:52.183+07:00Cerpen Iseng<span style="color: rgb(51, 51, 0);">hmmmm...kemaren lage iseng pengen ngubek2 kamar...sekalian melakukan inspeksi barang2 sampah..hahahaha..eh, ga tau nyah nemuin cerpen bikinan dewe waktu jaman SMA..hohoho...pikir2 lage...knapa ga coba di share di blog??? meskipun blog ini tercipta tanpa sengaja gara2 tugas Teknik Simulasi (tapi ternyata bikin blog menyenangkan juga..pantesan sahabat2quw mulai sahabat SMA ampe kuliah keranjingan nge-blog)...</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 0);">cerpen ini cuman cerpen sederhana dan amatir..jadi terucap kata maap jika banyak kekurangan. jika ada kesamaan nama, karakter, atau cerita jelas bukan atas unsur kesengajaan..</span><br /><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">Permintaan Terakhir</span><br /></div><br />Tangan itu kini sudah tak seperti dulu lagi. Tangan itu kini tak lebih dari tulang kering yang hanya terbungkus kulit yang semakin keriput. Tangan yang dulu sering membelaiku sebelum tidur, mengusap air mataku saat aku tak bisa bersikap sebagai laki-laki jantan sewaktu berkelahi dengan teman-temanku, dan tangan yang sering menyuapiku makan saat aku sedang terbaring sakit. Dan setiap kali mataku memandang sosok tua yang lemah dan tak berdaya itu sedang terbaring di pembaringan yang hanya beralaskan seprai tipis, rasanya aku tak sanggup bertahan hidup di dunia ini. Ingin rasanya aku menggantikan penderitaannya yang tak kunjung berakhir. Penyakit yang sampai sekarang dianggap aib oleh semua orang itu telah mengambil senyum ibuku yang dulu sering kulihat. Ibuku positif mengidap penyakit AIDS. Penyakit itu datang tanpa pernah kusangka sebelumnya. Ibuku tertular penyakit yang hingga sekarang belum ada obatnya itu setelah mendonorkan darah di rumah sakit terpencil di kotaku. Jarum yang digunakan adalah jarum bekas yang tidak disterilkan terlebih dahulu. Ingin rasanya aku marah pada pihak rumah sakit atau pada orang yang telah tega menularkan penyakit mematikan ini pada ibuku, namun tiap kali kuutarakan niatku ini pada ibuku, tiap kali itulah aku hanya mendapat senyuman dan jawaban yang singkat agar aku bersikap lebih dewasa dan lebih sabar. Aku iri pada ketabahan yang ditunjukkan ibuku. Aku malu sebagai laki-laki mengapa aku tak bisa bersikap seperti bapak yang bisa membimbing ibu sebelum bapak meninggal dunia. Sebagai gantinya justru ibulah yang selalu membimbingku hingga aku dewasa.<br /><br />Kupegang sekali lagi tangan tua itu. Kupastikan ibu sudah terlelap. Lalu aku mulai beranjak dari tempat tidurnya dan mulai memasuki kamarku. Malam ini aku sulit sekali untuk memejamkan mata. Aku masih teringat permintaan ibu yang sering diutarakannya padaku, katanya itu adalah permintaan ibu yang terakhir sebelum ibu meninggal dunia. Tak pernah kubayangkan bagaimana hidupku tanpa sosok ibu di sampingku. Tapi permintaan itulah yang sering mengusikku akhir-akhir ini. Permintaan sederhana dari seorang ibu. Ibu ingin melihatku menikah. Sebenarnya permintaan itu bagiku tidaklah sulit. Aku sudah mempunyai calon. Dia adalah anak dari seorang kyai di kampungku. Aisyah, namanya. Wanita sederhana yang mempunyai senyum termanis yang pernah kulihat serta berbagai akhlak terpuji. Dan masalah menikah sering disinggung berulang kali oleh ayah Aisyah, Kyai Slamet. Beliau ingin aku segera melamar Aisyah sehingga aku dan Aisyah tak akan terjerumus terlalu jauh pada lembah dosa yang bernama pacaran. Tapi keadaanlah yang selama ini melarangku untuk tidak bertindak gegabah. Semua orang di kampungku tak pernah tau bahwa ibuku mengidap AIDS. Mereka semua hanya tahu kalau ibuku sakit parah. Jika aku melamar Aisyah, tentu saja Aisyah beserta keluarganya akan tahu kondisi ibuku yang sebenarnya. Dan aku pasti akan malu setengah mati. Harga diri seorang laki-lak sepertiku pasti akan tercoreng. Mereka pasti akan berpikiran jelek tentang ibuku. Rasanya aku belum kuat untuk menghadapi itu.<br /><br />Adzan subuh kudengar sayup-sayup dari surau di sebelah bukit. Aku beranjak bangun dan kumulai sholat untuk menenangkan batinku serta mengucap syukur pada Allah. Setelah sholat, aku menengok ibuku serta membawakan baskom berisi air untuk wudhu. Seperti biasanya ibuku sholat dalam keadaan terbaring di dipan kecilnya. Tubuhnya benar-benar tak bisa digerakkan. Erangan-erangan itu masih saja kudengar. Tiap kali kudengar erangan itu tiap malam, tiap kali itulah aku meneteskan air mata seraya mengucapkan asma Allah dalam hati agar aku diberi kesabaran dan ketenangan batin.<br /><br />Sebelum aku berangkat kerja, ibu masih sempat mengucapkan permintaan terakhirnya lagi padaku. Dan seperti sebelum-sebelumnya aku hanya mengucapkan insya Allah dan kucium keningnya sambil mengucapkan salam. Dalam perjalanan, pikiranku mulai berkecamuk tak karuan. Sampai kerja pun aku benar-benar tak bisa konsentrasi. Di satu sisi, aku ingin melaksanakan permintaan terakhir ibuku, namun di sisi lainnya aku benar-benar merasa malu atas kondisi ibu, apa kata orang nanti. Lalu apakah Kyai Slamet mau menerima kalau aku adalah anak dari seorang ibu pengidap AIDS, apakah Aisyah juga mau menerima aku sebagai suaminya. Aku belum siap dan aku belum rela jika aku harus melihat reaksi keluarga Aisyah yang akan menolakku. Tapi, tak ada jalan lain aku harus mencoba, tak ada satu orang pun yang tahu kapan usia ibu akan berakhir dan aku tak mau membuatnya kecewa. Jika ini adalah jalan satu-satunya yang harus kutempuh maka aku rela menempuhnya asal aku bisa melihat senyum cerah ibu seperti dulu lagi. Aku segera membuat keputusan, selepas pulang kerja aku akan segera mengunjungi rumah Aisyah guna membicarakan ini.<br /><br />Tanganku masih saja mengeluarkan keringat. Aku benar-benar tegang. Melihat Kyai Slamet di hadapanku seperti ini rasanya berat untuk memulai suatu pembicaraan. Namun, wajah Kyai Slamet masih saja sabar menunggu kata-kataku yang sudah ada di ujung lidah. Kubaca bismillah dalam hati dan mulai kuutarakan permasalahan yang mengganjal dalam hatiku. Selesai bicara, kuhembuskan nafas mencoba mengatur gejolak di dalam dadaku meskipun itu tidak banyak membantu sama sekali. Kupandangi wajah Kyai Slamet diam-diam. Nampaknya beliau sedang berpikir. Kulihat mulutnya terbuka, kutunggu kata-kata yang akan muncul. Tapi mulut itu tertutup lagi. Lama kutunggu jawaban yang akan dilontarkan, namun jawaban itu tak kunjung muncul jua. Pupuslah sudah harapan-harapanku. Kubayangkan wajah ibuku yang tak akan tersenyum lagi.<br /><br />Selama perjalanan pulang ke rumah, aku ingin segera menemui ibuku. Mencium tangannya dan memohon restunya. Ya, ternyata lamaran yang sudah kuajukan diterima. Kyai Slamet memintaku untuk datang kembali bersama ibu dan beberapa keluarga besarku yang sudah tinggal sedikit untuk melamar Aisyah secara resmi. Kubuka pintu depan tanpa mengucap salam. Langsung saja aku lari menuju kamar ibuku. Kali ini aku pasti akan melihat senyum yang sudah bertahun-tahun tak pernah kulihat lagi. Senyum itu pasti akan menghiasi wajah ibuku. Kubuka pintu kamarnya. Kulihat mata ibu terpejam. Rupanya ibu sedang tidur, mungkin juga sedang mimpi indah karena kulihat senyum samar di bibirnya. Kudekati ibu dan kucium keningnya. Dingin. Kening ibu sangat dingin. Kupegang tangan, kaki, semuanya dingin. Tak terasa air mataku mulai membasahi wajah ibu. Aku menangis seperti dulu lagi saat aku kalah dalam berkelahi semasa kecil. Bedanya kali ini tak ada lagi tangan lembut yang mengusap air mataku.<br /><br /><span style="font-style: italic;">Innalillahi wainaillahi roji'un</span>. Ya Allah, semoga Kau menerima arwah ibu yang paling aku sayangi ini di sisi-Mu. Semoga Kau mengampuni segala dosa-dosanya dan menjauhkannya dari api neraka. Semoga saja Engkau memberi kami kesempatan sekali lagi untuk berkumpul di barisan Rasulullah kelak dan senyum ibu dapat kulihat lagi. Amiinn Ya Robbal Alamin...<br /><br />-Cerita ini dibuat untuk memperingati Hari Ibu-<br /><span style="color: rgb(51, 0, 51);">December'06</span><br /><br /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 0);">benernya masi banyak cerpen yang dulu sempat tercipta karena banyak waktu luang..tapi banyak juga yang udah hilang ga tau arahnya hehehe...seandainya aq menemukan lagi cerpen2 itu dan seandainya juga aq punya banyak waktu luang (pluz Internet tersedia) Insya Allah aq posting lagi..</span><br /><span style="color: rgb(51, 51, 0);">banyak kelemahan dalam cerpen ini jadi yang berniat ngasih komen dan kritik yang membangun monggo... </span>benaz_poenyahttp://www.blogger.com/profile/06097174730738124857noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3753575771622461005.post-76434156235141088452009-09-12T16:13:00.019+07:002009-09-27T06:02:43.883+07:00Pembangkitan Bilangan Acak (PSEUDO-RANDOM GENERATION RANDOM NUMBERS)<span style="color: rgb(0, 51, 0);">Sumber : Catatan Kuliah </span><span style="font-weight: bold; color: rgb(0, 51, 0);">Teknik Simulasi</span><span style="color: rgb(0, 51, 0);"> (Kamis, 10 September 2009).</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">Whereas random numbers were originally either manually or mechanically generated, by using such techniques as spinning wheels, or dice rolling, or card shuffling, the modern approach is to use a computer to successively generate pseudorandom numbers</span> (Sheldon M.Ross, 2006).<br /><br />Barisan bilangan random (acak) pada komputer dapat dihasilkan melalui suatu mekanisme (formula atau rumus) sehingga dapat diperkirakan bilangan random apa yang akan muncul. Hal inilah yang disebut bilangan random tidak betul-betul acak atau semu (dalam bahasa Inggris disebut <span style="font-style: italic;">Pseudo-random numbers</span>).<br /><br />Contoh :<br />Diketahui : a = 2 ; m = 5 ; X0 = 3<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3qELjDPONt7JX344NcCSoR3gGtACAcghEw3PTQqQpUxNznjak1DuyARFooNp8IN6_46uWJAMuaaEPZyDHW3HGNLN1fv8RQx827ka61ocuwxszJT7oLC27K6fqfmqqBbaDX6WRIROikdGY/s1600-h/4.1.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 197px; height: 107px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3qELjDPONt7JX344NcCSoR3gGtACAcghEw3PTQqQpUxNznjak1DuyARFooNp8IN6_46uWJAMuaaEPZyDHW3HGNLN1fv8RQx827ka61ocuwxszJT7oLC27K6fqfmqqBbaDX6WRIROikdGY/s320/4.1.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5380507880832771410" border="0" /></a><br />( Keterangan : <span style="font-weight: bold;">Modulo</span> adalah sisa pembagian dengan m. )<br /><br />Pada hasil yang ditunjukkan di atas, dapat dilihat bahwa bilangan random yang muncul berulang. Agar tidak muncul berulang maka, nilai m yang diberikan harus <span style="font-weight: bold;">berukuran sangat besar</span>.<br /><br />Ukuran besar suatu angka dalam komputer berbeda dengan ukuran besar pada bilangan desimal.<br /><br />Jika pada bilangan desimal :<br />Bilangan desimal terbesar 1 digit adalah 9.<br />Bilangan desimal terbesar 2 digit adalah 99.<br />Bilangan desimal terbesar 3 digit adalah 999.<br />dan seterusnya.<br /><br />Sedangkan pada komputer, bilangan desimal tidak dapat dibaca, yang dapat dibaca hanyalah <span style="font-weight: bold;">bilangan biner</span>. Pada komputer, bilangan biner terbesar adalah sebesar 32 digit. Apabila lebih besar dari 32 digit maka bilangan tersebut tidak akan terbaca oleh komputer.<br /><br />Pada bilangan biner :<br />Bilangan biner terbesar 1 digit (1) adalah 1.<br />Bilangan biner terbesar 2 digit (11) adalah 3.<br />Bilangan biner terbesar 3 digit (111) adalah 7.<br />dan seterusnya.<br /><br />Maka, apabila pada komputer bilangan biner terbesar yang terbaca adalah 32 digit maka besarnya adalah (perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus <span style="font-weight: bold;">2^k-1</span>) 4.294.967.295.<br /><br />Jadi, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa untuk memunculkan suatu bilangan random dengan probabilitas perulangan (munculnya bilangan tersebut lagi) sekecil mungkin harus menggunakan ukuran nilai m yang sangat besar (pada komputer maksimal sebesar 32 digit bilangan biner)<br /><br /><span style="font-weight: bold;">ASAL-USUL BILANGAN RANDOM BERDISTRIBUSI UNIFORM (0,1)</span><br /><br />Untuk membangkitkan data secara random pada distribusi <span style="font-style: italic;">Uniform</span> (0,1) dapat dilakukan dengan menggunakan rumus seperti di bawah ini :<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAGlDv-O4HoUepN4OIpRIoImy_EcPzNYH5RURC6e5umXCNpaEHnjOQB2el3ArLkviXpMKSkMbNldHnim1Bi1spwXBoocf8ODu8ZDD0OsndcXNXUm9zxHeBakpg25xNCxxKdEhjRgugqAIw/s1600-h/4.2.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 244px; height: 116px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAGlDv-O4HoUepN4OIpRIoImy_EcPzNYH5RURC6e5umXCNpaEHnjOQB2el3ArLkviXpMKSkMbNldHnim1Bi1spwXBoocf8ODu8ZDD0OsndcXNXUm9zxHeBakpg25xNCxxKdEhjRgugqAIw/s320/4.2.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5380509101313131970" border="0" /></a><br /><br />W<span style="font-style: italic;">here a and m are given positive integers, and where the above means that axn-1 is divided by m and the remainder is taken as the value of xn </span>(Sheldon M.Ross, 2006).<br /><br />Berdasarkan rumus di atas, maka simulasi untuk membangkitkan data bilangan random dengan distribusi yang lain dapat dilakukan.<br /><br />Contoh :<br />1. Membangkitkan data bilangan random berdistribusi <span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Uniform</span> kontinyu x~μ(a,b)</span> dengan menggunakan bahasa pemrograman Pascal adalah sebagai berikut :<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLJeqVzHwX7-38JSO-J1nBxw4iLKfOlkxacugYgE0iGcHQRJHM0IarZC4YcHAMaci0C596f903eO3My_l2x5HTYp8ReWIex82_502N6FjNDRJRM5ApZI12Glm0IKGdWGnf-_eamHY3uW9m/s1600-h/4.5.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 325px; height: 134px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLJeqVzHwX7-38JSO-J1nBxw4iLKfOlkxacugYgE0iGcHQRJHM0IarZC4YcHAMaci0C596f903eO3My_l2x5HTYp8ReWIex82_502N6FjNDRJRM5ApZI12Glm0IKGdWGnf-_eamHY3uW9m/s400/4.5.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5380757876072339202" border="0" /></a><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6Su8QvQ6KBvcD3g0koPrX4xwm33K1VdynV8nziRfL2zK3UvfE8JnoiiOvH4Qrlq3xcPlDHm9xyJgwcXSTFRc9Oz8BpNQVcgyu4nWU0p7Wus7vwYGjU-xDMWT9nDW_4NcqpcE8Ss-9RX82/s1600-h/4.3.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 290px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6Su8QvQ6KBvcD3g0koPrX4xwm33K1VdynV8nziRfL2zK3UvfE8JnoiiOvH4Qrlq3xcPlDHm9xyJgwcXSTFRc9Oz8BpNQVcgyu4nWU0p7Wus7vwYGjU-xDMWT9nDW_4NcqpcE8Ss-9RX82/s400/4.3.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5380510258575620722" border="0" /></a><br /><br />2. Membangkitkan data bilangan random berdistribusi <span style="font-weight: bold;">Eksponensial</span> dengan menggunakan bahasa pemrograman Pascal adalah sebagai berikut :<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW2uEiqJNSE5FExqb2nTwF6uIR3cmw2dAkVLZ9gsD8DV2GffxMyf5epkGLtcb8mJaTGY3PNhtpWwkkWK3op7a0d9H78eI8WR0q9DFq87nWIck_YRU1AHC-bZloAhPv07qkQX4RMkmbU2W8/s1600-h/4.4.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 325px; height: 135px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW2uEiqJNSE5FExqb2nTwF6uIR3cmw2dAkVLZ9gsD8DV2GffxMyf5epkGLtcb8mJaTGY3PNhtpWwkkWK3op7a0d9H78eI8WR0q9DFq87nWIck_YRU1AHC-bZloAhPv07qkQX4RMkmbU2W8/s400/4.4.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5380510666952893826" border="0" /></a><br /><br />Kedua contoh yang dipaparkan di atas dapat pula dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman yang lain, misal dengan menggunakan <span style="font-style: italic;">software</span> Minitab.<br /><br />[<span style="color: rgb(153, 0, 0);">Penjelasan membangkitkan data dengan menggunakan program Minitab telah dijelaskan pada contoh kedua dalam </span><span style="font-style: italic; color: rgb(153, 0, 0);">posting</span><span style="color: rgb(153, 0, 0);"> yang sebelumnya dengan judul </span><span style="font-weight: bold; color: rgb(153, 0, 0);">Contoh Aplikasi Percobaan Simulasi</span>]<br /><br />Namun, untuk mengetahui apakah hasil bangkitan data dari Minitab benar atau tidak maka tetap diperlukan suatu <span style="font-weight: bold;">pengujian</span>. Pengujian ini dapat dilakukan dengan menggunakan Uji <span style="font-style: italic;">Autocorrelation</span> (Otokorelasi).<br /><br />Pengujian dengan menggunakan Uji <span style="font-style: italic;">Autocorrelation</span> (Otokorelasi) pada program Minitab dilakukan seperti di bawah ini :<br />1. Membangkitkan data populasi sebanyak 1000 (Calc → Random Data → Uniform dengan <span style="font-style: italic;">lower endpoint</span> (nilai minimum) sebesar 0 dan <span style="font-style: italic;">upper endpoint </span>(nilai maksimum) sebesar 1).<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKC2l6QxzUG_BLCY4mAf2rlUJBoewaHLPRf1G9OtmF-h7cyolv0ITsNHNeRLsIXDoQNkimwZr9Skt6p5mb_HHVNzeWUONyFasFgPBoWCXxfH_X0k1IFOZ-1fu_c8WjW513z-Xk3xQcYUAb/s1600-h/minitabdate4.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 250px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKC2l6QxzUG_BLCY4mAf2rlUJBoewaHLPRf1G9OtmF-h7cyolv0ITsNHNeRLsIXDoQNkimwZr9Skt6p5mb_HHVNzeWUONyFasFgPBoWCXxfH_X0k1IFOZ-1fu_c8WjW513z-Xk3xQcYUAb/s400/minitabdate4.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5380512665503794050" border="0" /></a><br /><br />2. Melakukan pengujian dengan menggunakan Uji <span style="font-style: italic;">Autocorrelation</span> ( Stat → Time Series → Autocorrelation)<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVxUXNpizTR6vbJa-lrSWm6DNhZssNWGenJRG0sQq6-lpiTvdKpMfwtmVhOwHbgati9gDZj7g5OSTgquc6mpjMy2O-gxivd9TZitVl3DYwCsZs0Vi1XnShxwfwE6EHuNxUxOU9Vo1iGSXq/s1600-h/minitabdate41.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 250px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVxUXNpizTR6vbJa-lrSWm6DNhZssNWGenJRG0sQq6-lpiTvdKpMfwtmVhOwHbgati9gDZj7g5OSTgquc6mpjMy2O-gxivd9TZitVl3DYwCsZs0Vi1XnShxwfwE6EHuNxUxOU9Vo1iGSXq/s400/minitabdate41.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5380514676901225970" border="0" /></a><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Hasil akhir</span> dari pengujian Autocorrelation tersebut adalah apabila data yang telah dibangkitkan berada melebihi garis merah maka data tersebut telah <span style="font-weight: bold;">acak (random)</span>.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3G6WfYBnDcisbHWXkjBApnki15dlHZp3VapEszRAKJhqeMUnodQwk0WLu4w5rZo8yI1wbLo73PvzSANaG91xE9AQLKObb_0uSOe2RbfVF2dmEGUJnymWhilNferHLKPZpqii1wqZ-sLmj/s1600-h/SHBWCMDW.gif"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 67px; height: 50px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3G6WfYBnDcisbHWXkjBApnki15dlHZp3VapEszRAKJhqeMUnodQwk0WLu4w5rZo8yI1wbLo73PvzSANaG91xE9AQLKObb_0uSOe2RbfVF2dmEGUJnymWhilNferHLKPZpqii1wqZ-sLmj/s320/SHBWCMDW.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5380489305711009794" border="0" /></a>Untuk mendownload file yang sudah diposting ini (versi doc) download pada <span style="font-weight: bold;">BLOG's CONTENT</span> (klik sesuai judul posting yang ingin di download).benaz_poenyahttp://www.blogger.com/profile/06097174730738124857noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3753575771622461005.post-21505113684243915102009-09-12T15:18:00.016+07:002009-09-27T05:00:15.155+07:00MODEL SIMULASI DISKRIT (DISCRETE EVENT SIMULATION)<span style="color: rgb(0, 51, 0);">Sumber : Buku Ajar </span><span style="font-weight: bold; color: rgb(0, 51, 0);">Teknik Simulasi</span><span style="color: rgb(0, 51, 0);"> (Nur Iriawan)</span><br /><br />Model simulasi diskrit digunakan untuk memodelkan suatu sistem yang berevolusi terhadap waktu sedemikian sehingga variabel state sistem hanya berubah nilai pada waktu-waktu tertentu yang banyaknya dapat dihitung. Contoh simulasi diskrit ini adalah antrian. Pada sistem antrian, secara analitis sistem antrian merupakan model yang mempunyai sifat kedatangan pelanggan ke dalam sistem dan kecepatan pelayanannya adalah menuruti distribusi Eksponensial. Sehingga, akan dengan mudah untuk menerapkan persamaan dan solusinya.<br /><br />[<span style="font-style: italic; color: rgb(204, 0, 0);"><span style="font-weight: bold;">Tambahan informasi</span> : Sistem Antrian juga telah dibahas pada mata kuliah Riset Operasi</span>]<br /><br /><span style="font-weight: bold;">MODEL ANTRIAN</span><br /><br />Komponen pada sistem antrian : server (channel), clients (pelanggan), antrian.<br />Server (channel) : Single server atau Multiple server.<br />Antrian : Single antrian atau Multi antrian.<br />Parameter: tingkat distribusi kedatangan, waktu kedatangan, waktu pelayanan, panjang antrian, waktu tunggu, dan utilitas server (waktu sibuk atau total waktu).<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Keterangan :</span><br />Clients (pelanggan) : individu-individu yang meminta jasa pelayanan.<br />Server (channel) : individu yang melayani individu yang lain yang meminta jasa pelayanan.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Parameter dalam antrian :</span><br />λ : rata-rata tingkat kedatangan.<br />w : rata-rata panjang antrian.<br />Tw : rata-rata waktu tunggu.<br />Ts : rata-rata waktu pelayanan.<br />Tq : rata-rata waktu yang dihabiskan di dalam sistem (Tw + Ts).<br />λmax : 1/Ts , tingkat maksimum (secara teori) yang dapat dilayani oleh sistem.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Notasi dalam antrian :</span><br />Notasi antrian yang sering digunakan pada sistem antrian satu tahap <span style="font-weight: bold;">A/B/C : D/E/F</span><br /><span style="font-weight: bold;">A</span> menunjukkan sebagai distribusi waktu antar kedatangan.<br /><span style="font-weight: bold;">B</span> menunjukkan sebagai distribusi waktu pelayanan.<br /><span style="font-weight: bold;">C</span> menunjukkan sebagai banyaknya server.<br /><span style="font-weight: bold;">D</span> menunjukkan sebagai disiplin antrian.<br /><span style="font-weight: bold;">E </span>menunjukkan sebagai banyaknya kapasitas antrian.<br /><span style="font-weight: bold;">F </span>menunjukkan sebagai besar ukuran populasi.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Keterangan :</span><br /><span style="font-weight: bold;">1. </span><span style="font-weight: bold;">A dan B</span> (distribusi kedatangan dan pelayanan pelanggan dalam sistem antrian).<br />M → Memoryless (Eksponensial / λ).<br />Er → Erlang (α,β).<br />G → <span style="font-style: italic;">Arbitrary</span> waktu antar kedatangan.<br />D → <span style="font-style: italic;">deterministic arrivals or fixed length services</span>.<br /><span style="font-weight: bold;">Contoh</span> : M/M/1 : FIFO/~/~<br /><span style="font-weight: bold;">2. C</span> (banyaknya server).<br />Menunjukkan banyaknya pelayan yang siap melayani pelanggan yang datang pada sistem antrian. Nilai C>1 menunjukkan bahwa server-server tersebut terpasang parallel.<br /><span style="font-weight: bold;">3. D </span>(disiplin antrian).<br />Disiplin antrian adalah cara server memilih pelanggan untuk dilayani. Terdapat beberapa pengembangan model dari disiplin antrian sebagai berikut :<br />(1) FIFO (<span style="font-style: italic;">First In First Out</span>) atau FCFS (<span style="font-style: italic;">First Come First Serve</span>).<br />Artinya, pelanggan yang pertama datang adalah pelanggan yang akan dilayani pertama kali.<br />(2) LIFO (<span style="font-style: italic;">Last In First Out</span>) atau LCFS (<span style="font-style: italic;">Last Come First Serve</span>).<br />Artinya, pelanggan yang terakhir datang adalah pelanggan yang akan dilayani pertama kali. Apabila menggunakan disiplin antrian ini maka akan mengakibatkan terjadinya penumpukan massa atau individu atau dengan kata lain akan tecipta suasana yang kacau.<br />(3) Random (acak).<br />Artinya, semua anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk terpilih. Populasi yang dimaksud ini adalah populasi individu yang akan dilayani. Hal yang sama akan terjadi seperti disiplin antrian sebelumnya apabila menggunakan disiplin antrian ini, suasana akan menjadi kacau.<br />(4) Prioritas.<br />Artinya, pelanggan yang pertama kali dilayani adalah pelanggan yang mempunyai prioritas terpenting. Hal ini biasanya terjadi pada UGD (Unit Gawat Darurat) pada suatu rumah sakit.<br /><span style="font-weight: bold;">Jika pada suatu kasus, komponen D ini tidak dituliskan berarti disiplin antrian bernilai default (FIFO)</span>.<br /><span style="font-weight: bold;">4. E </span>(banyaknya kapasitas maksimum tempat antrian dalam sistem).<br />Komponen E dapat bernilai :<br />• <span style="font-weight: bold;">Nol</span>, jika tidak ada tempat antri yang disediakan.<br />• <span style="font-weight: bold;">Satu</span>, jika struktur antri hanya memberikan satu tempat antri.<br />• dst hingga tak terbatas.<br /><span style="font-weight: bold;">Jika pada suatu kasus, komponen E tidak dituliskan berarti tempat antriannya tidak terbatas.</span><br /><span style="font-weight: bold;">5. F</span> (banyaknya pelanggan yang diijinkan untuk datang ke antrian.<br />Komponen F dapat bernilai :<br />• <span style="font-weight: bold;">Terbatas</span>, jika hanya pelanggan tertentu saja yang diperbolehkan datang ke dalam antrian.<br />• <span style="font-weight: bold;">Tidak Terbatas</span>, jika semua orang dengan keperluan sesuai tugas server, boleh datang ke antrian.<br /><span style="font-weight: bold;">Jika komponen F ini tidak dituliskan, berarti semua orang dengan keperluan sesuai tugas server boleh datang ke antrian</span>.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyWu4rEsrUtGRSj-tO-3mDDkrZa95mrGE4FrfhCzHWjT_ozQ5f_wnl0uGTb5yyd8E_0P4om7vZeXe5e-WJVzIe2l-1qErT1-LPu5q8CzBhd1MGjjRrkRvSI1iawPw6ruFj86yXSxNiVRV4/s1600-h/5.1.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 277px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyWu4rEsrUtGRSj-tO-3mDDkrZa95mrGE4FrfhCzHWjT_ozQ5f_wnl0uGTb5yyd8E_0P4om7vZeXe5e-WJVzIe2l-1qErT1-LPu5q8CzBhd1MGjjRrkRvSI1iawPw6ruFj86yXSxNiVRV4/s400/5.1.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5380495557809051602" border="0" /></a><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAEDAQBLnLNNi6KEyH79a9SOT6lnoSXt0gDBnyXdwffh3NBq35JD8nDKxDE8nxrcSazc0Zu5BeWr-e4LviR8LUZGZM0VK9YcxjUPvEEZx4DAyRsroQVMYi3-JmQL2oBpKGN2N8At8jsmmI/s1600-h/5.2.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 269px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAEDAQBLnLNNi6KEyH79a9SOT6lnoSXt0gDBnyXdwffh3NBq35JD8nDKxDE8nxrcSazc0Zu5BeWr-e4LviR8LUZGZM0VK9YcxjUPvEEZx4DAyRsroQVMYi3-JmQL2oBpKGN2N8At8jsmmI/s400/5.2.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5380496078765722946" border="0" /></a><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH1PO1uZH2N-jd7rKrSQGBBC-PCNz8aapYGpyzFXZSuePWxsC6pTFx78UNldtNgHOOvBgbINNzXHDcFBcfyjjhXEMjyGeFsGdqkjrYWhGexOLo5YoZdvg4ifOhn9MkO4Eo8g8Yf92vSxhe/s1600-h/5.3.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 273px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH1PO1uZH2N-jd7rKrSQGBBC-PCNz8aapYGpyzFXZSuePWxsC6pTFx78UNldtNgHOOvBgbINNzXHDcFBcfyjjhXEMjyGeFsGdqkjrYWhGexOLo5YoZdvg4ifOhn9MkO4Eo8g8Yf92vSxhe/s400/5.3.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5380496568860764642" border="0" /></a><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTkjmTwB-AWVhjx9L2JPKj4zSg4axeE-L7Z-9QiuLtQpm-aZpG4Eelpe3emX_5QcadldNPDgBCIJXLXsLBfBhbgZxcKXNluOdcPeU7HjDrVzE01606sq1StynKyhAFYrWGqWLFbMU4PzB8/s1600-h/5.4.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 382px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTkjmTwB-AWVhjx9L2JPKj4zSg4axeE-L7Z-9QiuLtQpm-aZpG4Eelpe3emX_5QcadldNPDgBCIJXLXsLBfBhbgZxcKXNluOdcPeU7HjDrVzE01606sq1StynKyhAFYrWGqWLFbMU4PzB8/s400/5.4.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5380497078323980082" border="0" /></a><br /><br />Untuk keterangan lebih lanjut pada sistem antrian server tunggal, dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar di bawah ini :<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX0NeTVww9PtIWvb4bsOAxfNJgJJ-aXiIdw3oE_dwdlRFk2_IqGiK1H2E_mMzxQBDsLqXZEV5wHptn3PW4bNGOeEQNd2E7JOk6BzShFAHJPHHZXUeMvz1o9pOdZS-h2YERLZOn5gfmIzZb/s1600-h/5.5.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 301px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX0NeTVww9PtIWvb4bsOAxfNJgJJ-aXiIdw3oE_dwdlRFk2_IqGiK1H2E_mMzxQBDsLqXZEV5wHptn3PW4bNGOeEQNd2E7JOk6BzShFAHJPHHZXUeMvz1o9pOdZS-h2YERLZOn5gfmIzZb/s400/5.5.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5380498623713735170" border="0" /></a><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjALYfhS4XH41VbUQxqw86t4Nryqa8zBlxenB2xNYQyjLW_3J6COt3yIA3_rq31Ae3uOMOXgZeGZOXb-dxv6D4QWRCVpIyg6lIbPqRwbN6aiRhdIjh4guXgg1YWhe6s03TyDaPslT_a3moF/s1600-h/5.6.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 106px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjALYfhS4XH41VbUQxqw86t4Nryqa8zBlxenB2xNYQyjLW_3J6COt3yIA3_rq31Ae3uOMOXgZeGZOXb-dxv6D4QWRCVpIyg6lIbPqRwbN6aiRhdIjh4guXgg1YWhe6s03TyDaPslT_a3moF/s400/5.6.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5380498914041586946" border="0" /></a><br /><br />Berdasarkan kasus di atas, terdapat 3 <span style="font-weight: bold;">event</span> (kejadian dalam sistem yang dapat mengubah state suatu sistem) :<br />1. Kedatangan konsumen (arrival) : merupakan event dikarenakan menyebabkan <span style="font-weight: bold;">jumlah konsumen yang menunggu</span> bertambah 1 state variabel.<br />2. Awal pelayanan konsumen : merupakan event dikarenakan menyebabkan <span style="font-weight: bold;">status teller</span> berubah dari idle menjadi busy dan <span style="font-weight: bold;">jumlah konsumen yang menunggu</span> berkurang 1 state variabel.<br />3. Kepergian konsumen (departure) : merupakan event dikarenakan menyebabkan <span style="font-weight: bold;">status teller</span> berubah dari busy menjadi idle dan <span style="font-weight: bold;">jumlah konsumen yang menunggu</span> berkurang 1 state variabel.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Keterangan :</span><br />a. <span style="font-weight: bold;">Status teller</span> digunakan untuk menentukan apakah konsumen yang baru datang harus menunggu atau bisa langsung dilayani.<br />b. <span style="font-weight: bold;">Banyaknya konsumen yang sedang antri</span> digunakan untuk menentukan apakah status teller setelah melayani konsumen menjadi idle atau tetap busy.<br />c. <span style="font-weight: bold;">Waktu kedatangan tiap konsumen yang antri</span> digunakan untuk menghitung waktu tunggu konsumen.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">State Diagram M/M/1</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0asgeVbf6DXOF_gOxnH-7UY5AsD6321ZCdbjjKq2hGpZsJNuwklGQk7V28dZkWAp4USvChRltE5s66rZjdVZwKjMr3XD0wcnS6gD5W1OC0w9yuvHn5ZXSb_RL9QDpXeKU0OS0w-vc71Pj/s1600-h/5.7.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0asgeVbf6DXOF_gOxnH-7UY5AsD6321ZCdbjjKq2hGpZsJNuwklGQk7V28dZkWAp4USvChRltE5s66rZjdVZwKjMr3XD0wcnS6gD5W1OC0w9yuvHn5ZXSb_RL9QDpXeKU0OS0w-vc71Pj/s400/5.7.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5380499797540258194" border="0" /></a><br /><br /><span style="font-weight: bold;">State Diagram M/M/3</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOGkG7-DMarAdENY8dnlYBG3WhSaLd0f7elo7IRyhudFtH4P_RnaZywFonOZoUFhOjrpkkbOBiQAXTeI1U9Ed7LA8C_Th3fBunIMEbi8CQH7WqlyqoPMH6NBw60UsbJ86ksNKHBYorwYPh/s1600-h/5.8.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 152px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOGkG7-DMarAdENY8dnlYBG3WhSaLd0f7elo7IRyhudFtH4P_RnaZywFonOZoUFhOjrpkkbOBiQAXTeI1U9Ed7LA8C_Th3fBunIMEbi8CQH7WqlyqoPMH6NBw60UsbJ86ksNKHBYorwYPh/s400/5.8.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5380500155653176226" border="0" /></a><br /><br /><span style="font-weight: bold;">SIMULATION CLOCK</span><br /><br />Karena model simulasi diskrit bersifat dinamis maka perlu untuk mencatat waktu-waktu tertentu sepanjang simulasi berlangsung dan butuh mekanisme untuk menaikkan waktu simulasi dari suatu nilai ke nilai lainnya. Variabel dalam model simulasi yang mencatat nilai waktu simulasi saat tertentu (<span style="font-style: italic;">current value of simulated time</span>) disebut <span style="font-weight: bold;">simulation clock</span>.<br /><br />Ada dua cara pendekatan yang digunakan untuk memajukan simulation clock, yaitu :<br /><span style="font-weight: bold;">1. Pemajuan waktu berdasarkan event (<span style="font-style: italic;">next event time advance</span>)</span>.<br />Simulation clock pertama kali diberi nilai 0 (nol) dan waktu-waktu terjadinya suatu event di masa mendatang ditetapkan. Nilai simulation clock diubah pada saat suatu event terjadi, setelah itu dilakukan perubahan nilai system state sesuai dengan event yang terjadi dan perubahan waktu terjadinya event berikutnya. Proses perubahan simulation clock dari satu event ke event lainnya berhenti sampe suatu kondisi yang telah ditentukan.<br /><span style="font-weight: bold;">2. Pemajuan waktu dengan jarak tetap (<span style="font-style: italic;">fixed increment time advance</span>)</span>.<br />Kenaikan nilai simulation clock adalah <span style="font-weight: bold;">selalu</span> dt (Δt), unit waktu. Setelah dilakukan update simulation clock, dilakukan pengecekan untuk menentukan apakah ada event yang terjadi selama interval waktu sebelumnya. Jika ya maka event yang terjadi <span style="font-weight: bold;">dianggap</span> terjadi pada akhir interval waktu, setelah itu system state (statistical counters) disesuaikan.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3uGGiMN2wOVBGXuCafsnmzCz84EKmvjRNNx5tF0M1NprXRN072Ua-sZjOywoGb3Szd4_TpgwGAthuN7XyqggJQArYM1WgIA3RYclp5oE7ovYWgDfGV2ZY9tjb7TMXz-05ksNKgpd0Gh_Y/s1600-h/5.9.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 205px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3uGGiMN2wOVBGXuCafsnmzCz84EKmvjRNNx5tF0M1NprXRN072Ua-sZjOywoGb3Szd4_TpgwGAthuN7XyqggJQArYM1WgIA3RYclp5oE7ovYWgDfGV2ZY9tjb7TMXz-05ksNKgpd0Gh_Y/s400/5.9.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5380501202146910482" border="0" /></a><br />Metode pendekatan yang pertama lebih mudah dan lebih banyak digunakan pada mayoritas desain bahasa simulasi dan karena metoda yang kedua mempunyai banyak kelemahan.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3G6WfYBnDcisbHWXkjBApnki15dlHZp3VapEszRAKJhqeMUnodQwk0WLu4w5rZo8yI1wbLo73PvzSANaG91xE9AQLKObb_0uSOe2RbfVF2dmEGUJnymWhilNferHLKPZpqii1wqZ-sLmj/s1600-h/SHBWCMDW.gif"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 67px; height: 50px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3G6WfYBnDcisbHWXkjBApnki15dlHZp3VapEszRAKJhqeMUnodQwk0WLu4w5rZo8yI1wbLo73PvzSANaG91xE9AQLKObb_0uSOe2RbfVF2dmEGUJnymWhilNferHLKPZpqii1wqZ-sLmj/s320/SHBWCMDW.gif" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5380489305711009794" /></a>Untuk mendownload file yang sudah diposting ini (versi doc) download pada <span style="font-weight:bold;">BLOG's CONTENT</span> (klik sesuai judul posting yang ingin di download).benaz_poenyahttp://www.blogger.com/profile/06097174730738124857noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3753575771622461005.post-5155377216324137362009-09-05T13:29:00.005+07:002009-09-27T04:59:47.228+07:00CONTOH APLIKASI PERCOBAAN SIMULASI<span style="color: rgb(0, 51, 0);">Sumber : Catatan kuliah </span><span style="font-weight: bold; color: rgb(0, 51, 0);">Teknik Simulasi</span><span style="color: rgb(0, 51, 0);"> (Selasa, 1 September 2009).</span><br /><br /><br />Contoh percobaan simulasi secara sederhana dapat dijelaskan dengan menggunakan contoh kasus seperti di bawah ini :<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Kasus Pertama</span> :<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Kasus Phi (π)</span> adalah kasus dimana pelemparan kapur dilakukan pada sebuah papan tulis berbentuk segiempat yang di dalamnya terdapat lingkaran berukuran besar yang hampir memenuhi papan tulis tersebut.<br />Ilustrasi :<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifsQ0ECx2qdlh8gMNnezB7nJJj2TqMa4HHCv70g3Y2S3Bclrr83HIYbVgfnhJR2B2gJ82j11R714xYpX2T3DdeMtr6xpJsSarF0d91Sa_0-hkCaSwVF0BfehXp3IgSoVmijcTC9W-jVKLY/s1600-h/1b.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 149px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifsQ0ECx2qdlh8gMNnezB7nJJj2TqMa4HHCv70g3Y2S3Bclrr83HIYbVgfnhJR2B2gJ82j11R714xYpX2T3DdeMtr6xpJsSarF0d91Sa_0-hkCaSwVF0BfehXp3IgSoVmijcTC9W-jVKLY/s400/1b.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5378104900295843250" border="0" /></a><br /><br />Pada setiap pelemparan kapur yang dilakukan mempunyai 3 kemungkinan yang akan terjadi :<br />1. Kapur yang dilempar akan jatuh di dalam lingkaran.<br />2. Kapur yang dilempar akan jatuh di luar lingkaran atau di dalam segiempat.<br />3. Kapur yang dilempar akan jatuh di luar segiempat.<br /><br />Jika kapur yang dilempar tersebut, berada di daerah lingkaran (baik di luar ataupun di dalam) maka :<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIa6nkBXW83hMYoD2g6hHiHfENYvPo6GXZHQJEmJvPv0LsmzQ2RsjZ9-hkELEq8u6Eh9HpZUkcBLBjzoWFgBdkcQH8nW6I9frQTMTlu188JYRNeFKEschLhrqwI2U-ZadTRqtIpd9xGs3U/s1600-h/2b.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIa6nkBXW83hMYoD2g6hHiHfENYvPo6GXZHQJEmJvPv0LsmzQ2RsjZ9-hkELEq8u6Eh9HpZUkcBLBjzoWFgBdkcQH8nW6I9frQTMTlu188JYRNeFKEschLhrqwI2U-ZadTRqtIpd9xGs3U/s400/2b.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5378105610724379362" border="0" /></a><br /><br />• Kapur berada di dalam lingkaran : <span style="font-weight: bold;">x2+y2=1</span>.<br />• Kapur berada di luar lingkaran : <span style="font-weight: bold;">x2+y2<1</span>.<br /><br />Maka, simulasi berdasarkan kasus di atas dapat segera dirancang. Simulasi ini dapat dirancang dengan menggunakan aplikasi program komputer sesuai keinginan, misal dengan menggunakan bahasa Pascal atau dengan menggunakan bahasa Extend.<br /><br />Di bawah ini, adalah simulasi yang dirancang dengan menggunakan bahasa Pascal. Sebelum bahasa Pascal dirancang maka terlebih dahulu disusun algoritma nya terlebih dahulu.<br /><br />Algoritma untuk Kasus Phi :<br />1. Memulai perintah pemrograman.<br />2. Mendefinisikan <span style="font-weight: bold;">i=0</span>.<br />3. Mendefinisikan <span style="font-weight: bold;">i=i+1</span>, yang mempunyai arti bahwa percobaan simulasi yang akan dilakukan nanti dilakukan sampai ke-n percobaan.<br />4. Membangkitkan titik sebanyak 1000.<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0DBCykpiBtpzYqmcrdcP9n8R-Dm_d1q_5tgXqaM-YWdUQKrT4Sv0DWIWgv4inpSaGlN5awJ97uHvF4Ffeo6OHqQp19-aIccnyEysjF5-5uHTf9GMeTIl1iBGAQZgAdqFjoTGNEarq99xp/s1600-h/rumus1.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 137px; height: 55px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0DBCykpiBtpzYqmcrdcP9n8R-Dm_d1q_5tgXqaM-YWdUQKrT4Sv0DWIWgv4inpSaGlN5awJ97uHvF4Ffeo6OHqQp19-aIccnyEysjF5-5uHTf9GMeTIl1iBGAQZgAdqFjoTGNEarq99xp/s200/rumus1.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5378120046251783330" border="0" /></a><br />5. Mendefinisikan formula<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieBbFYZYwyouPCryaPUA40H84FjiNi01QeY1YhiwS_shrgDp9jOwyboE877j2eKZ9C8hJl24jIMuz1NZ2jBBg5QHzHyl74_-eH9I1ddoT4qpAjVEU-7atltciD212yO_X_u0skQsrrB4rf/s1600-h/rumus3.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 90px; height: 52px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieBbFYZYwyouPCryaPUA40H84FjiNi01QeY1YhiwS_shrgDp9jOwyboE877j2eKZ9C8hJl24jIMuz1NZ2jBBg5QHzHyl74_-eH9I1ddoT4qpAjVEU-7atltciD212yO_X_u0skQsrrB4rf/s200/rumus3.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5378120341609914434" border="0" /></a><br />6. Memberi syarat kondisi. Jika <span style="font-weight: bold;">i<1000</span> maka kembali ke algoritma ke-3.<br />7. Mendefinisikan rumus<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7cZYxbt0kNy6d2F5HkNe3fatJFQpPYHqX9OJm08Rtie5P6DOHSogwLPMPnLEKxVN6EqWZ8B-GKsGBL8kHGy0RsEBC6V9DuNkYyoUhQLbj1rns_uAa7IZpAmyUUmqcJnr3hHBRGU4xEPLm/s1600-h/rumus4.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 113px; height: 52px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7cZYxbt0kNy6d2F5HkNe3fatJFQpPYHqX9OJm08Rtie5P6DOHSogwLPMPnLEKxVN6EqWZ8B-GKsGBL8kHGy0RsEBC6V9DuNkYyoUhQLbj1rns_uAa7IZpAmyUUmqcJnr3hHBRGU4xEPLm/s200/rumus4.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5378120623095885218" border="0" /></a><br />8. Menulis π.<br />9. Perintah pemrograman selesai.<br /><br />Agar simulasi yang dirancang tidak menghasilkan hasil yang terlalu bervariasi maka percobaan dilakukan berulang-ulang hingga mendekati nilai yang sebenarnya. Artinya, dengan melakukan percobaan sebanyak n percobaan dan di setiap percobaan dihitung nilai pendekatan π ke n maka hasil yang diberikan akan tidak terlalu bervariasi.<br /><br />Simulator dengan menggunakan bahasa pemrograman Pascal :<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAIoD1xoQOdf8r2cELvFe-bnUP4RqPEtrOLfa5DYUKhwP_sGkm2vXl26EMLKI6TCgvfgSWMTy0Ysrm_HMCsEyvp9hvcpA7-P5rlVCLLqA7NL7yte6uEGflCM7c5fkzPzY53uqzzDKboZSy/s1600-h/pascalb.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 152px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAIoD1xoQOdf8r2cELvFe-bnUP4RqPEtrOLfa5DYUKhwP_sGkm2vXl26EMLKI6TCgvfgSWMTy0Ysrm_HMCsEyvp9hvcpA7-P5rlVCLLqA7NL7yte6uEGflCM7c5fkzPzY53uqzzDKboZSy/s400/pascalb.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5378108369652770834" border="0" /></a><br /><br />Apabila syntag tersebut dijalankan pada program Pascal maka hasil yang nantinya akan didapatkan adalah mendekati nilai sebesar <span style="font-weight: bold;">3.142</span>.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Kasus Kedua</span> :<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Kasus Standard Deviasi</span> adalah kasus yang dirancang untuk membandingkan standard deviasi populasi dengan standard deviasi sampel.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmnh614Z52_dWkYYSFYx7dCi8HR_uKTew0WXs0dAL17YlChQQl3QMXCyO9Qq4zpRqicBQ6EGZX3F0zcxl_pBzLMuZG_-uH5-gSwvtdUuc4TdRieSs5UDAiR5F0jNZTYSX8evyU_LuGqFNo/s1600-h/3b.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 172px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmnh614Z52_dWkYYSFYx7dCi8HR_uKTew0WXs0dAL17YlChQQl3QMXCyO9Qq4zpRqicBQ6EGZX3F0zcxl_pBzLMuZG_-uH5-gSwvtdUuc4TdRieSs5UDAiR5F0jNZTYSX8evyU_LuGqFNo/s400/3b.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5378109227955832626" border="0" /></a><br /><br />Statistik dapat digunakan untuk menduga parameter dari populasi. Statistik itu sendiri mempunyai sifat <span style="font-weight: bold;">unbiased</span> (tidak bias). Artinya, bahwa rata-rata yang diperoleh dari statistik dari keseluruhan sampel yang muncul harus <span style="font-weight: bold;">sama</span> dengan rata-rata yang diperoleh dengan parameter. Apabila statistik bersifat bias (tidak sama) maka hasil yang didapatkan terdapat selisih (bias). Contoh dari statistik yang bias adalah varians. Hal ini dapat dilihat dari pembagi rumus varians. Jika varians populasi pembagi nya adalah n, sedangkan pembagi varians sampel adalah n-1.<br /><br />Sama dengan kasus pertama, sebelum merancang simulator terlebih dahulu menyusun skenario algoritma nya. Algoritma untuk Kasus Standard Deviasi adalah :<br />1. Memulai perintah pemrograman.<br />2. Membangkitkan data populasi secara random (acak) X ~ N (60,1) sebanyak 100.<br />3. Mengambil n sampel sebanyak 10.<br />4. Melakukan pengambilan sampel sebanyak 1000 kali.<br />5. Dari masing-masing populasi dan sampel, standard deviasi dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini : (S1 untuk standard deviasi populasi dan S2 untuk standard deviasi sampel).<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijAITcifv5i6kuzzZMIbWVzr5_sifvwJDNhN3_YsaIr0FzN9onHm52Ug06qHnBtgG8ACY06JFN0Iiw3zL5pCvB_MTOiekDycBA1LEePTZjvxSWbA4VcgSRUY4Ip8nOfgLsOH4FmZVnA3qp/s1600-h/rumus2.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 193px; height: 102px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijAITcifv5i6kuzzZMIbWVzr5_sifvwJDNhN3_YsaIr0FzN9onHm52Ug06qHnBtgG8ACY06JFN0Iiw3zL5pCvB_MTOiekDycBA1LEePTZjvxSWbA4VcgSRUY4Ip8nOfgLsOH4FmZVnA3qp/s200/rumus2.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5378120915961218354" border="0" /></a><br />6. Membandingkan hasil standard deviasi yang dihasilkan dari populasi dan sampel.<br />7. Perintah pemrograman selesai.<br /><br />Pada kasus ini, simulator dirancang dengan menggunakan software komputer Minitab. Langkah-langkah merancang simulator :<br />1. Membangkitkan data populasi (Calc → Random Data → Normal dengan mean 60 dan standard deviasi 1).<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizJhraIcA7xKKJFnRwQ3_0qyfrWxsR4-eoZeE7AsEyWONdZDqGA3y3kBvnNBgF5Lb1CCNBB9Sv9jtrvfWLRUNlGsLmIXzdgqHL-uiN9YnNCKR-kfj-k7iZ1VJMI6WDSF7R4RoI9BbX4qNw/s1600-h/minitab1.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 230px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizJhraIcA7xKKJFnRwQ3_0qyfrWxsR4-eoZeE7AsEyWONdZDqGA3y3kBvnNBgF5Lb1CCNBB9Sv9jtrvfWLRUNlGsLmIXzdgqHL-uiN9YnNCKR-kfj-k7iZ1VJMI6WDSF7R4RoI9BbX4qNw/s400/minitab1.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5378158455973114402" border="0" /></a><br /><br />2. Mengambil sampel dengan pengembalian sebanyak 10 (Calc → Random Data → Sample From Columns).<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijUW4Jkx6BXeE0-REZmfzsnrAOQTe9g_TjEAFlAah6L4hoca9TDbtidPhID2Uo4bzYSnbLsDGSFLWrn2L7ROBgX1Tz-b55PlFE7ydS7rChwb7pwV8zp9ggGcEdIBqkdrtRcJWyw5NY8_O9/s1600-h/minitab3.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 215px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijUW4Jkx6BXeE0-REZmfzsnrAOQTe9g_TjEAFlAah6L4hoca9TDbtidPhID2Uo4bzYSnbLsDGSFLWrn2L7ROBgX1Tz-b55PlFE7ydS7rChwb7pwV8zp9ggGcEdIBqkdrtRcJWyw5NY8_O9/s400/minitab3.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5378159491518545666" border="0" /></a><br /><br />3. Menghitung standard deviasi dari populasi atau S1 kuadrat (Stat → Basic Statistics → Display Descriptive Statistics).<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHKCc3GsqygiUH_ilPLAbg-a-POos8PKoaX6rDHM7Cg1O-gu9X_9oUfSfigm-ogQtGHE2w_QwYPBIe3nztMMYGzi_y5AJVY6B-oUYpPqtDk4RDj7Mdg4ZG_7tVqCh0_-yoibj2xEo_1Ihx/s1600-h/minitab4.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 250px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHKCc3GsqygiUH_ilPLAbg-a-POos8PKoaX6rDHM7Cg1O-gu9X_9oUfSfigm-ogQtGHE2w_QwYPBIe3nztMMYGzi_y5AJVY6B-oUYpPqtDk4RDj7Mdg4ZG_7tVqCh0_-yoibj2xEo_1Ihx/s400/minitab4.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5378160840252706802" border="0" /></a><br /><br />4. Menghitung standard deviasi dari sampel atau S2 kuadrat (Calc → Columns Statistics).<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRTlWz1hY8Pu2ILmNMm83EDxoNQySDOX2BZiT3A7zS9XmL3aMhAI3bs9J9IX-7FzAyZwUCQDL2rTJ0saqMTxW_EOjcWcs_H1sCcieS8mE4fYg_ax-KI6qjQKc0NKEZMUxyaiQVd1ASSH4Q/s1600-h/minitab5.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 250px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRTlWz1hY8Pu2ILmNMm83EDxoNQySDOX2BZiT3A7zS9XmL3aMhAI3bs9J9IX-7FzAyZwUCQDL2rTJ0saqMTxW_EOjcWcs_H1sCcieS8mE4fYg_ax-KI6qjQKc0NKEZMUxyaiQVd1ASSH4Q/s400/minitab5.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5378163506233909922" border="0" /></a><br /><br />5. Membandingkan hasil S1 kuadrat dan S2 kuadrat.<br /><br />Simulator dengan menggunakan <span style="font-style: italic;">software</span> Minitab :<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSYmQXA-Jw5uAviullH0DyjQ2DWDOAeK-GfkaRS4M37mS0byazbm2r2EdWAwEm5m_awHkO1Bd8BnsdAQ5WbcVajdO2ccZN5-ua8GPqefK3eSwlWq0sriJz8qrv8AZiorP6yFBwoRTht36W/s1600-h/minitab2.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 265px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSYmQXA-Jw5uAviullH0DyjQ2DWDOAeK-GfkaRS4M37mS0byazbm2r2EdWAwEm5m_awHkO1Bd8BnsdAQ5WbcVajdO2ccZN5-ua8GPqefK3eSwlWq0sriJz8qrv8AZiorP6yFBwoRTht36W/s400/minitab2.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5378111814581839170" border="0" /></a><br /><br />Hasil yang didapatkan dari perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan program Minitab adalah :<br />1. Standard deviasi yang diperoleh dari populasi adalah sebesar <span style="font-weight: bold;">1.076</span>.<br />2. Sedangkan, standard deviasi yang diperoleh dari sampel adalah sebesar :<br /><span style="font-weight: bold;">0.86693<br />1.11470<br />1.00852<br />1.41006<br />1.17128<br />0.76872<br />1.04037<br />1.26723<br />0.94236<br />0.73381</span><br /><br />Berdasarkan kedua hasil tersebut maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa standard deviasi dari populasi <span style="font-weight: bold;">bias</span> (ada selisih) dengan standard deviasi yang diperoleh dari sampel.<br /><br />Oleh karena itu, percobaan ini diperlukan untuk dilakukan hingga ke n percobaan agar estimasi (pendugaan) nilai standard deviasi sampel bisa mendekati nilai standard deviasi yang diperoleh dari populasi.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Alasan</span> kedua kasus di atas di ambil sebagai contoh aplikasi simulasi dikarenakan kedua kasus di atas sama-sama mempunyai hasil yang bervariasi jika tidak dilakukan hingga n percobaan. Sehinggga, dengan melakukan hingga n percobaan maka hasil yang kita dapatkan akan sesuai. Dan dari n percobaan itu juga akan diperoleh simulator yang baik.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3G6WfYBnDcisbHWXkjBApnki15dlHZp3VapEszRAKJhqeMUnodQwk0WLu4w5rZo8yI1wbLo73PvzSANaG91xE9AQLKObb_0uSOe2RbfVF2dmEGUJnymWhilNferHLKPZpqii1wqZ-sLmj/s1600-h/SHBWCMDW.gif"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 67px; height: 50px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3G6WfYBnDcisbHWXkjBApnki15dlHZp3VapEszRAKJhqeMUnodQwk0WLu4w5rZo8yI1wbLo73PvzSANaG91xE9AQLKObb_0uSOe2RbfVF2dmEGUJnymWhilNferHLKPZpqii1wqZ-sLmj/s320/SHBWCMDW.gif" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5380489305711009794" /></a>Untuk mendownload file yang sudah diposting ini (versi doc) download pada <span style="font-weight:bold;">BLOG's CONTENT</span> (klik sesuai judul posting yang ingin di download).benaz_poenyahttp://www.blogger.com/profile/06097174730738124857noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3753575771622461005.post-46156840253482238762009-09-05T13:11:00.006+07:002009-09-27T04:59:18.413+07:00KLASIFIKASI SISTEM SIMULASI<span style="color: rgb(0, 51, 0);">Sumber : Buku Ajar </span><span style="font-weight: bold; color: rgb(0, 51, 0);">Teknik Simulasi</span><span style="color: rgb(0, 51, 0);"> (Nur Iriawan).</span><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Pertama</span>, bila dilihat berdasarkan pada perubahan nilai variabel-variabel state, yaitu dapat diamati secara terhitung atau tidak terhitung, maka sistem dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :<br /><span style="font-weight: bold;">1. Sistem Diskrit</span><br />Yaitu, sistem yang nilai-nilai variabel-variabel state-nya berubah hanya pada waktu-waktu tertentu (pada setiap interval waktu yang sama) dimana jumlah dan banyaknya perubahan nilai variabelnya dapat dihitung dan terbatas.<br /><span style="font-weight: bold;">2. Sistem Kontinyu</span><br />Yaitu, sistem yang nilai variabel-variabel state-nya berubah terhadap waktu yang secara kontinyu dan tak terbatas berubah sesuai dengan jalannya sistem yang diamati.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Kedua</span>, berdasarkan pada nilai-nilai variabel-variabel state sistem yang berubah secara random atau tidak. Maka, sistem dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :<br /><span style="font-weight: bold;">1. Sistem Deterministik</span><br />Yaitu, suatu sistem dengan proses dan waktu pelayanan yang selalu sama atas aksi yang diberikan oleh objek sementaranya. Pada jenis sistem ini, jika satu jenis input yang sama dimasukkan ke dalam sistem maka akan dapat diketahui secara pasti outputnya nanti.<br /><span style="font-weight: bold;">2. Sistem Probabilistik</span><br />Yaitu, sistem yang nilai variabel-variabel state-nya berubah secara acak atau random. Sistem ini merupakan kebalikan dari sistem deterministik, jika satu jenis input yang sama dimasukkan ke dalam sistem maka sistem akan memberikan banyak kemungkinan output yang berbeda keluar dari sistem.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Ketiga</span>, berdasarkan pada perubahan variabel sistem terhadap perubahan waktu, maka sistem dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :<br /><span style="font-weight: bold;">1. Sistem Dinamis</span><br />Yaitu, suatu sistem dimana kondisi state sistem pada setiap saat dapat berubah sesuai dengan perubahan waktunya.<br /><span style="font-weight: bold;">2. Sistem Statis</span><br />Yaitu, sistem yang diamati pada saat tertentu saja. Atau dapat pula dikatakan bahwa dalam sistem tersebut tidak ada perubahan waktu (waktunya konstan).<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Keempat</span>, berdasarkan pada apakah output sistem akan mempunyai kepastian untuk kembali lagi ke dalam sistem yang bersangkutan sebagai input lagi atau tidak, maka sistem dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :<br /><span style="font-weight: bold;">1. Sistem Tertutup (<span style="font-style: italic;">Close Loop</span>)</span><br />Yaitu, suatu sistem dimana semua output sistem hampir dapat dipastikan akan selalu merupakan input sistem itu sendiri di lain waktu.<br /><span style="font-weight: bold;">2. Sistem Terbuka (<span style="font-style: italic;">Open Loop</span>)</span><br />Yaitu, suatu sistem dimana semua output nya hampir dapat dipastikan tidak akan kembali lagi ke sistem yang bersangkutan sebagai inputnya.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Kelima</span>, berdasarkan pada ada atau tidaknya keleluasaan peneliti terhadap sistem untuk melakukan penelitian dan mendesain penelitiannya hingga sampai penerapan hasil analisis untuk mencapai tujuan penelitiannya sehingga harus merubah struktur dan susunan sistem, maka sistem dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :<br /><span style="font-weight: bold;">1. Sistem Preskriptif</span><br />Suatu sistem dikatakan preskriptif jika peneliti mempunyai kebebasan untuk merubah sistem sesuai dengan hasil analisis yang telah dia peroleh sesuai dengan tujuannya.<br /><span style="font-weight: bold;">2. Sistem Deskriptif</span><br />Demikian sebaliknya, apabila peneliti tidak mempunyai kemampuan demikian, maka sistem tersebut dinamakan sebagai sistem deskriptif.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Keterangan</span> :<br /><span style="font-weight: bold;">State Sistem</span> adalah kumpulan beberapa variabel yang diperlukan untuk menerangkan suatu keadaan sistem pada saat tertentu, dan banyak serta macam variabel ini akan sangat tergantung dari tujuan pengamatan terhadap sistem yang bersangkutan.<br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3G6WfYBnDcisbHWXkjBApnki15dlHZp3VapEszRAKJhqeMUnodQwk0WLu4w5rZo8yI1wbLo73PvzSANaG91xE9AQLKObb_0uSOe2RbfVF2dmEGUJnymWhilNferHLKPZpqii1wqZ-sLmj/s1600-h/SHBWCMDW.gif"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 67px; height: 50px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3G6WfYBnDcisbHWXkjBApnki15dlHZp3VapEszRAKJhqeMUnodQwk0WLu4w5rZo8yI1wbLo73PvzSANaG91xE9AQLKObb_0uSOe2RbfVF2dmEGUJnymWhilNferHLKPZpqii1wqZ-sLmj/s320/SHBWCMDW.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5380489305711009794" border="0" /></a>Untuk mendownload file yang sudah diposting ini (versi doc) download pada <span style="font-weight: bold;">BLOG's CONTENT</span> (klik sesuai judul posting yang ingin di download).benaz_poenyahttp://www.blogger.com/profile/06097174730738124857noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3753575771622461005.post-10851404572310375922009-08-27T21:14:00.010+07:002009-09-27T06:01:28.963+07:00Teknik Simulasi<span style="font-weight: bold;">Simulasi</span> berasal dari kata bahasa asing, <span style="font-style: italic;">simulate</span> yang berarti meniru. Jadi, dengan kata lain <span style="font-weight: bold;">teknik simulasi</span> adalah teknik yang menggunakan bantuan model yang sengaja dirancang untuk menyelesaikan suatu permasalahan dari permasalahan sistem nyata. Jadi model yang sudah dirancang tersebut (simulator) dapat diolah menjadi jawaban atas permasalahan sistem nyata dengan memperkirakan semua kemungkinan dampak dari suatu keputusan yang akan diambil.<br /><br />Simulasi (Nur Iriawan, 2001) juga dapat berarti suatu teknik numerik untuk melakukan percobaan-percobaan pada suatu komputer digital, yang melibatkan bentuk-bentuk fungsi matematika dan logika tertentu untuk menjelaskan tingkah laku dan struktur suatu sistem nyata yang kompeks. Simulasi dapat digunakan untuk merancang, menganalisa, dan menilai suatu sistem.<br /><br />Simulator (model) yang dirancang tersebut adalah percobaan berdasarkan gambaran dari sistem nyata. Simulator dapat berupa fisik (alat nyata) maupun hanya berupa formula matematika (seperti aljabar, kalkulus, ataupun teori probabilitas) saja. Simulator yang berupa formula matematika diselesaikan secara analitis bila sederhana ataupun dengan menggunakan bantuan software komputer jika formula tersebut sangat kompleks.<br /><br />Proses simulasi sendiri tidak lepas dari penyusunan tiruan sistem nyata dengan menggunakan penggabungan beberapa bidang ilmu, yaitu metode analisis sistem, metode statistik, dan pemrograman komputer dengan menggunakan interaksi antar bilangan random yang menuruti distribusi dan pola data tertentu. Namun, tidak menutup kemungkinan pula bahwa permasalahan yang akan diselesaikan dengan menggunakan bantuan simulasi ini akan dapat pula diselesaikan dengan menggunakan metode yang lain. Oleh karena itu, pembandingan hasil olahan metode akan dapat membantu dalam mengetahui tingkat guna dan manfaat dari metode simulasi tersebut.<br /><br />Proses dengan menggunakan metode simulasi mampu melakukan eksperimentasi sistem yang belum pernah terbentuk serta mampu menganalisa (dihentikan dan dijalankan kembali) sistem yang telah ada tanpa merubah kondisi operasi sistem yang bersangkutan selama percobaan. Selain itu, pengontrolan dalam berbagai kondisi dapat mungkin diterapakan secara nyata. Dengan proses simulasi pula, kita dapat mempelajari sistem pada waktu yang cukup lama ke depan dengan perkiraan sistem yang lebih nyata.<br /><br />Simulasi dapat di klasifikasikan menjadi dua macam, yaitu :<br /><span style="font-weight: bold;">1.</span> <span style="font-weight: bold;">Simulasi Diskrit.</span><br />Simulasi diskrit adalah sistem yang variabel keadaannya berubah secara instan pada titik-titik waktu tertentu atau perubahan variabel keadaannya dari suatu saat ke saat lain tidak kontinu.<br /><span style="font-weight: bold;">2.</span> <span style="font-weight: bold;">Simulasi Kontinyu.</span><br />Simulasi kontinyu adalah sistem yang variabel keadaannya berubah dari waktu ke waktu yang lain secara kontinyu dan tidak berbatas sesuai dengan jalannya sistem yang sedang diamati.<br /><br />Proses simulasi banyak diterapkan pada berbagai sistem. Di bawah ini adalah contoh penerapan simulasi :<br />• Untuk memperkirakan keuntungan penjualan dalam suatu bisnis.<br />• Untuk aplikasi sistem antrian pengisian BBM di SPBU.<br />• Untuk aplikasi simulasi lampu lalu lintas.<br />• Untuk aplikasi simulasi sistem pelayanan kasir di suatu pusat perbelanjaan.<br /><br />Proses simulasi dilakukan dalam beberapa tahap pokok, yaitu :<br />1. Mencari permasalahan pada sistem nyata yang akan diselesaikan dengan menggunakan metode simulasi.<br />2. Merancang skenario untuk simulator (model) yang akan digunakan berdasarkan informasi dari sistem nyata.<br />3. Melakukan pengujian simulator dengan membandingkan hasil yang didapat dari simulator dengan hasil yang didapatkan dari sistem nyata.<br />4. Merancang rencana percobaan-percobaan yang akan dilakukan.<br />5. Menjalankan simulator.<br />6. Menganalisis data hasil yang telah didapatkan.<br /><br />Di bawah ini adalah link download database yang terkait mengenai teknik simulasi. Klik untuk <a href="http://download-zzz.com/?mod=search&q=pengertian+simulasi&wmid=9%20/">rar version</a> atau <a href="http://pdfdatabase.com/index.php?q=pengertian+simulasi%20/">pdf version</a>.<br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3G6WfYBnDcisbHWXkjBApnki15dlHZp3VapEszRAKJhqeMUnodQwk0WLu4w5rZo8yI1wbLo73PvzSANaG91xE9AQLKObb_0uSOe2RbfVF2dmEGUJnymWhilNferHLKPZpqii1wqZ-sLmj/s1600-h/SHBWCMDW.gif"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 67px; height: 50px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3G6WfYBnDcisbHWXkjBApnki15dlHZp3VapEszRAKJhqeMUnodQwk0WLu4w5rZo8yI1wbLo73PvzSANaG91xE9AQLKObb_0uSOe2RbfVF2dmEGUJnymWhilNferHLKPZpqii1wqZ-sLmj/s320/SHBWCMDW.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5380489305711009794" border="0" /></a> Untuk mendownload file yang sudah diposting ini (versi doc) download pada <span style="font-weight: bold;">BLOG's CONTENT</span> (klik sesuai judul posting yang ingin di download).benaz_poenyahttp://www.blogger.com/profile/06097174730738124857noreply@blogger.com0